Jakarta, tniad.mil.id – Sebanyak 1.025 gram ganja siap kering berhasil diamankan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS melalui Pos Muara Tami saat melakukan sweeping gabungan bersama aparat intelijen dan Bea Cukai Wilker Skouw di Jln. Poros Perbatasan Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Minggu (11/12/2022).
Dalam keterangan tertulis Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS, Wadan Satgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa, S.E., S.Hub.Int, M.I.Pol, M.H., M.M., pada Selasa (13/12/2022) menyampaikan bahwa ganja kering siap pakai tersebut diamankan dari tangan dua orang pelaku berinisial LI (19) warga kampung Engros, Jayapura dan T (19) warga Kampung Wutung, Papua Nugini yang merupakan pelintas batas illegal.
“Sekitar pukul 18.28 WIT, LI dan T melitas di Pos Kipur A Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS menggunakan sepeda motor, saat dilakukan pemeriksaan ternyata petugas menemukan ganja kering yang dibungkus kantong plastik hitam dari badan pelaku,” ujarnya.
Menurut pengakuan tersangka, lanjutnya, ganja kering tersebut akan dijual di wilayah kota Jayapura seharga Rp 500 ribu per paket.
Saat ini kedua pelaku dan semua barang buktinya telah diserahkan kepada Kasi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Jayapura Robinson Samosir untuk selanjutnya diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua.
Wadan Satgas pun menjelaskan bahwa kegiatan sweeping gabungan ini telah dilaksanakan sejak Selasa (6/12/2022) yang di pimpin langsung oleh Kapten Inf Putra Zendrato dalam rangka pengamanan menjelang Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Sebelum kegiatan ini, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS sudah 2 kali mengamankan pengedaran ganja masing-masing seberat 98,4 gram dan 130 gram.
“Karena setiap menjelang pergantian tahun transaksi jual beli ganja di wilayah Jayapura mengalami peningkatan. Harapannya sweeping gabungan ini dapat mencegah penyelundupan Narkoba masuk ke wilayah NKRI,” tegasnya.
“Kami berkomitmen penuh kepada bangsa dan negara untuk menjaga perbatasan dari berbagai aktivitas ilegal serta senantiasa menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan aparatur keamanan, instansi CIQ (Custom, Immigration & Quarantine) dan masyarakat di wilayah perbatasan RI-PNG,” pungkas Mayor Inf Zulfikar. (Dispenad).