JAKARTA, tniad.mil.id,- Atas keprihatinan kepada nenek Sempel (75), penderita katarak akut sejak tahun 2004, Satgas Yonif 641 mengevakuasinya ke Pontianak untuk mendapatkan penanganan medis.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif R 641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono dalam rilis tertulisnya di Pos Kotis Gabma Entikong, Sabtu (30/11/2019).
Kukuh mengatakan evakuasi dipimpin langsung oleh dirinya, dibantu oleh Kasi Ekbang Desa Sotok Kerbinus Budi beserta 6 prajuritnya
“Dari laporan warga menyebutkan bahwa adanya seorang nenek yang sakit dan sangat memerlukan penanganan,” ujar Dansatgas
“Atas laporan tersebut, esok harinya kita (Satgas) langsung menindaklanjutinya dengan turun langsung ke rumah nenek Sempel bersama aparat desa setempat,” kata Dansatgas Pamtas.
Lebih lanjut dikatakan, setelah dilakukan pengecekan, diketahui ia tinggal sebatang kara di gubuk reyot, yang tidak layak huni ukuran 3 X 3 meter.
“Untuk makan sehari-harinya saja, ia hanya mengandalkan dari uluran tangan dari tetangganya. Sedangkan untuk minum hanya minum air mentah,” ucapnya.
“Mandinya pun hanya di kubangan dekat rumahnya karena tidak bisa ke sungai karena tidak bisa melihat,” jelasnya.
Selain mengalami katarak sejak tahun 2004, lanjutnya badannya pun juga mengalami pembengkakan.
“Atas kondisi tersebut, kita langsung mengevakuasinya ke Pontianak untuk mendapatkan penanganan secara medis,” tuturnya.
“Kita bawa Nenek Sempel ke Pontianak Eye Center untuk mendapatkan pengobatan pada penyakit katarak yang dideritanya,” lanjutnya.
Meski belum genap satu pekan tiba di daerah penugasan, namun jika ada warga yang membutuhkan Satgas akan siap membantu dan melayani masyarakat.
“Saat ini, pasien sudah ditangani dokter, kita berharap semoga kondisinya semakin membaik dan pulih kembali,” tandasnya. (Dispenad).