SENTANI,Untuk pertama kalinya, Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih menerjunkan 196 bintara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat lulusan tahun 2013 sebagai tenaga pengajar di seluruh daerah terpencil di Papua. Upaya itu bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Papua yang berada di peringkat terbawah dari 34 provinsi.
Sebanyak 196 bintara tersebut dilatih secara khusus para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Cenderawasih selama tiga minggu. Para bintara itu dibekali cara mengajar baca dan tulis, serta ilmu pengetahuan dasar lainnya seperti Matematika dan Bahasa Indonesia.
“Tugas pokok seorang tentara adalah menjamin kedaulatan negara. Namun, operasi militer yang dilakukan tentara tidak harus selalu bersifat perang. Banyak hal positif yang dapat kami berikan bagi masyarakat. Salah satunya adalah menyediakan tenaga-tenaga pendidik untuk mencerdaskan anak-anak di Papua,” kata Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih. Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, Sabtu (15/2), seusai melantik 196 bintara TNI Angkatan Darat di markas Resimen Induk Daerah Militer XVII Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dia mengatakan, pihaknya selalu menemukan masalah kekurangan tenaga pengajar ketika melaksanakan operasi di daerah-daerah terpencil. Sebelum diterjunkan ke lapangan, para calon tenaga pendidik tersebut juga akan dibekali sejumlah keterampilan khusus selama dua bulan. “Mereka akan diajar sejumlah keterampilan, yakni ilmu keperawatan, pertanian, perikanan, dan keagamaan,” ujarnya.
Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan, Olahraga, dan Pemuda Provinsi Papua, Marthen Kuwissy, mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kodam XVII Cenderawasih. “Kami akui bahwa hampir di seluruh kampung terpencil hanya memiliki sekitar satu hingga dua orang guru. Karena itu, bantuan dari TNI sangat berarti bagi masyarakat Papua.” kata Marthen.
Komang Arya Sunu (20) seorang bintara, mengaku dirinya sangat bangga bisa mendermakan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat. (FLO), Sumber Koran: Kompas (16Februari 2014/Minggu, Hal. 05)