Skip to main content
Kodam Jaya

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H Korem 051/WKT

Dibaca: 541 Oleh 04 Feb 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

“MELALUI PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW KITA TINGKATKAN KEBERSAMAAN PRAJURIT TNI DENGAN RAKYAT DALAM RANGKA MENJAGA KEDAULATAN DAN KEUTUHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.” sebagai suriteladan dalam membentuk keluarga sakinah, berkarya untuk bangsa, dan mengabdi untuk negeri. Demikian dikatakan Letkol Inf Drajad Brima Yoga SIP Kasrem 051/Wkt mewakili Komandan Korem 051/Wkt Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto,dalam sambutannya membuka acara peringatan Maulid Nabi 1435 H/2014M, bertempat dimasjid AL-FATTAH makorem 051/Wkt JL Niaga raya No1 Jababeka Cikarang baru, Bekasi.

Kasrem juga berpesan agar kita selalu memberi kesalehan kepada musuh sekalipun sebagaimana kisah Nabi Muhammad SAW dengan pengemis buta yang akhirnya masuk Islam karena kemuliaan akhlak Rasullullah. “Manfaatkan rezeki yang didapat dan pergunakan sebagai modal untuk membuka bisnis bersama keluarga. Itu jauh lebih baik,” tegasnya. Acara dimeriahkan dengan shalawat Rawi dan Berjanji oleh Ibu-Ibu pengurus Persit KCK koorcab rem 051 PD jaya.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Choriri menjelaskan tentang hikmah dzikir dan membaca Al-Qur’an. Orang-orang yang berdzikir dijamin hatinya dibersihkan dan menjadi tenang. “Banyak orang sakit tidak hanya faktor fisik, tapi juga kejiwaan, psikis orang itu sendiri,” jelasnya. Ia mengajak hadirin untuk mengawali aktivitas dengan doa, sering membaca Al-Qur’an minimal Asmaul Husna. “Karena Allah memiliki nama-nama yang indah, maka memohonlah dengan nama-nama tersebut. Jika memulai sesuatu tidak dengan doa, maka Allah akan mencabut keberkahannya,” terang Ust. Choriri. “Amalan ibadah yang dicintai Allah,bukan karena banyaknya jumlah ibadah kita.Tapi keistiqomahan kita dalam menjalaninya yaitu secara terus menerus.” tegasnya.

Baca juga:  Kesdam Jaya Beri Bantuan Kesehatan Korban Banjir

Ustadz Choriri juga berbagi ilmu tentang orang-orang yang akan bersama Rasulullah Saw di akhirat kelak, tetapi harus memiliki syarat-syarat sebagaimana Firman Allah Swt dalam Surah Al-Fath : 29. Pertama, orang-orang Islam yang tegas terhadap non-Muslim, tapi tidak mengikuti agama mereka (lakum dinukum waliyadiin, untukmu agamamu dan untukku agamaku), walau berada di tengan non-Muslim sekalipun tetap menjalankan agamanya, masih diakui sebagai umat Nabi Saw karena tidak mengikuti mereka. Kedua, saling asah, asih, asuh sesama Muslim, menyambung tali silaturahmi, dan sedekah. Sedekah yang paling mudah adalah senyum, maka tersenyumlah jika bertemu saudaramu karena itulah sedekahu, bahkan hubungan suami-istri pun merupakan sedekah. Ketiga, perbaiki kualitas diri dengan shalat. Keempat, sering membaca Al-Quran. “Hati manusia mudah berkarat dan obat dari hati yang berkarat adalah sering-sering membaca Al-Qur’an. Allah swt tidak melihat derajat bacanya, tapi akan diberikan pahala berdasarkan huruf per huruf,” jelasnya. Kelima, ingat mati (dzikrul maut), yaitu sadar bahwa apa yang dimiliki hanya titipan, maka akan timbul sifat kedermawanannya. Di akhir tausiyahnya, Ust. Choriri menyarankan hadirin sering mendatangi majlis taklim supaya hati dapat diterangi oleh cahaya Allah. “Jangan melihat siapa yang hadir, tapi nilai kajian atau isinya itu lebih penting,” tegasnya. Autentikasi : Kapendam Jaya Kolonel Inf Mukhtar, S.IP

Baca juga:  Ancaman Proxy War dan Hoaks Itu Nyata

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel