Skip to main content
Kodam XVI/Pattimura

“Pattimura Tua Boleh Sirna, Tetapi Akan Bangkit Pattimura-Pattimura Muda Untuk Meneruskan Perjuangan Ini”

Dibaca: 1126 Oleh 19 Mei 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Berbeda dengan peringatan sebelumnya, biasannya puncak peringatan dipusatkan pelataran Tugu Pattimura di kota Ambon tetapi kali ini dipusatkan di lapangan Sepak Bola Pattimura yang tak jauh dari pelataran Benteng Duurstede, Saparua Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).  Pada Tanggal 15 Mei diperingati sebagai Hari Pattimura yang Ke-197 karena dari sejarahnnya pada tanggal tersebut terjadi penyerangan yang dipimpin Pattimura untuk merebut Benteng Duurstede.

Setiap tahunnya, prosesi adat peringatan Hari Pattimura dimulai dari Gunung Saniri di Negeri Tuhaha, tempat Pattimura menyusun strategi penyerangan hingga merebut  Benteng Duurstede pada tahun 1817. Di Gunung Saniri diambil api untuk Obor Pattimura, simbol semangat perjuangan sang Kapitan. Api tersebut dibuat oleh Tetua adat dengan cara menggunakan Bulu, setelah itu dibawa pawai secara beranting oleh para pemuda mengelilingi sejumlah negeri di Pulau Saparua. Api tersebut disemayamkan selama semalam, hingga digelarnya upacara peringatan Hari Pattimura. Rombongan pawai yang terdiri dari pemuda yang membawa obor Pattimura kemudian menyerahkan kepada para Latupati Saparua yang membawannya masuk menuju Lapangan Sepakbola Saparua.

Baca juga:  Aksi Merawat 5 Sungai di Ambon Warnai HUT Ke-24 Kodam Pattimura

Latupati Saparua kemudian menyerahkan obor kepada Walikota Ambon Richard Louhanapesy dan selanjutnya menyerahkan kepada Gubernur  Maluku Ir. Said Assegaf untuk dinyalakan pada tempat yang sudah disediakan. Dalam amanatnya, Gubernur Maluku mengatakan bahwa “penganugrahan gelar adat ini memiliki makna yang sangat strategis bukan karena saya sebagai Upulatu Maluku, namun yang menjadi motivasi yang utuh bagi kami dan semua warga Maluku untuk menghayati lagi arti dan semangat perayaan HUT Pahlawan Nasional Pattimura. Sebagai pemimpin Maluku,tanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat adalah pilihan utama, karena itu saya minta dukungan semua pihak dari semua lapisan masyarakat Maluku. Hari ini didepan benteng  Durstede yang menjadi saksi atas perjuangan Kapitan Pattimura yang mengajak kita merasakan gelora jiwa kabaresinya dan putra-putri lease yang mampu meruntuhkan benteng ini dengan bermodalkan bambu runcing, parang dan salawaku. Keberhasilan melawan tirani kekuasaan yang memiskinkan rakyat waktu itu adalah sebuah keberhasilan perjuangan luhur akibat harga diri kemanusiaan Maluku yang diinjak-injak. ”tandasnya”.

Lebih lanjut Beliau mengatakan sudah beratus tahun kita rasakan perjuangan Kapitan Pattimura dan Kapitan-kapitan besar lainnya di tanah ini. Pelajaran penting yang harus dipetik adalah kita harus termotivasi untuk maju, cerdas dan berdaya saing dalam seluruh tugas pelayanan kita demi negeri ini, sebab janji Pattimura menjelang kematianya adalah : “PATTIMURA TUA BOLEH SIRNA, TETAPI AKAN BANGKIT PATTIMURA-PATTIMURA MUDA UNTUK MENERUSKAN PERJUANGAN INI”. Karena itu perayaan Hari Pattimura ini adalah sebuah motivasi untuk kembali membangun negeri sejarah Maluku secara merata dan berkesinambungan, ini sekaligus panggilan kepada pemerintah dan segenap Rakyat Maluku, juga anak-anak saparua dan lease untuk terus berkarya membangun negeri ini. Dengan demikian merayakan Hari Pattimura di Saparua adalah kebijaksanaan strategis dalam membuat semua pulau tumbuh berkembang bersama di semua sektor pembangunan. Diakhir amanatnya Beliau berpesan kepada semua Pattimura Muda mengabdilah terus berkarya lebih tinggi lagi, bakar terus semangat juangmu yang pantang menyerah yang tidak lekang dan mundur oleh tantangan apapun dengan cara itu kita bisa memantapkan Maluku yang sejahtera, rukun religius dan berkualitas.

Baca juga:  Kodam Pattimura Gelar Latihan Terpadu Penanggulangan Bencana Alam

Peringatan Hari Pahlawan Pattimura yang Ke-197 di Saparua juga dihadiri oleh Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, Danlanud Pattimura, Irdam, Danrem 151/Binaiya, para Asisten Kodam, Dandim 1504/Ambon, Danyonif 731/Kabaresi, Kajati Maluku dan Rektor Unpatti.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel