Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Rakor Antisipasi Erupsi Gunung Slamet

Dibaca: 19 Oleh 13 Mei 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Pemerintah di lima Kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes melakukan persiapan antisipasi erupsi Gunung Slamet yang hingga saat ini berstastus Siaga.

Rapat koordinasi dalam rangka antisipasi erupsi Gunung Slamet yang digelar BPBD lima Kabupaten bersama tim pemantauan Gunung Slamet, BNPB dan jajaran Korem 071/Wk berlangsung Rabu (7/5) di Pemkab Banyumas.

Rapat koordinasi selain membahas antisipasi erupsi Gunung Slamet juga membahas rancangan scenario penanganan pengungsi.

“Kita perlu restrukturisasi tim yang akan diterjunkan saat ada kenaikan status menjadi awas. Skenario ini perlu dipadukan agar kompak dan bekerja secara terorganisir baik dalam persiapan, pelaksanaan evakuasi, maupun pasca evakuasi. Skenario yang sudah dibuat mengadopsi dari penanggulangan bencana alam Gunung Merapi”, ujar Kepala Harian BPBD Jateng, Sarwo.

Dikatakan bahwa nantinya struktur baru akan digunakan saat erupsi Gunung Slamet, jika pun tidak, organisasi itu dapat dipakai secara berkelanjutan dalam jangka panjang, lanjutnya.

Pada kesempatan lainnya, menyampaikan bahwa dari kelima kabupaten yang terdampak erupsi Gunung Slamet perlu melakukan latihan dan gladi bersama yang nantinya akan dibiayai dan difasilitasi BNPB. Sesuai rencana, gladi itu akan dipusatkan di wilayah Banyumas dan akan di laksanakan pada 28 Mei 2014. Semua fasiltas diberdayakan potensi yang ada di seluruh kabupaten tetangga di Jawa Tengah.

Baca juga:  Sosialisasi Dan Demo Rice Transplanter Di Songgom

“Sesuai standar nasional, organisasi evakuasi bencana dibagi menjadi 11 klaster, namun sesuai kesepakatan hanya delapan klaster yang digunakan”, katanya.

Pada kesempatan yang sama, Danrem 071/Wk Kolonel Inf Edison, S.E, M.M. menyampaikan bahwa TNI sudah menyiapkan SOP evakuasi Gunung Slamet, kalau akan dibuat lagi tinggal dipadukan saja. Kodim jajaran Korem 071/Wk sudah melaksanakan latihan penanggulangan dan latihan posko.

“Kami TNI siap mendukung langkah tersebut, TNI sendiri sudah menyiapkan rencana kontijensi berbasis data yang sejauh ini sudah disiapkan para Dandim jajaran Korem 071/Wk, tinggal disnkronkan saja”, terangnya.

Dari data yang disampaikan PVMBG pada Kamis (7/5) pukul 00.00-12.00 WIB, aktivitas Gunung Slamet masih fluktuatif. Hembusan asap putih tebal setinggi 100-200 meter terlihat. Selain itu juga terjadi 3 kali letusan abu berwarna kelabu tebal setinggi 200-400 meter yang condong kearah barat. Satu kali sinar api setinggi 200 meter dari puncak, kemudian 14 kali gempa letusan dan 37 kali gempa hembusan.

Dari data tersebut, menerut Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Surono menyampaikan aktivitas Gunung Slamet menunjukkan penurunan aktivitas kegempaan dan intensitas letusan. Rekomendasinya masyarakat tidak beraktivitas pada radius 4 km dari puncak Gunung Slamet.

Baca juga:  KOREM 074/WARASTRATAMA MENERIMA AUDENSI DARI DAOPS VI YOGYAKARTA

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel