Skip to main content
Berita Satuan

Jenderal Moeldoko: TNI Tak Terpengaruh Manuver Purnawirawan

Dibaca: 1152 Oleh 24 Jun 2014Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Jurnas.com,   Panglima TNI, Jenderal Moeldoko memberikan pengarahan kepada prajurit TNI se-wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, di Skadron Pendidikan 101, Lanud Adisutjipto , Yogyakarta Senin (23/6) pagi. Kegiatan yang diisi dengan pengarahan singkat itu jadi bagian rangkaian panjang, upaya Panglima TNI berkomunikasi langsung kepada seluruh prajurit, untuk menjelaskan situasi politik terkini serta sikap netralitas TNI menyikapi politik dewasa ini. “Cara demokrasi seperti sekarang wajar, tidak perlu ikut was-was, semakin meriah. Kalau ada purnawirawan di politik ndak usah bingung,” kata Jenderal Moeldoko.

Secara khusus, dengan sedikit nada berkelakar, apa yang terjadi di dunia politik dengan hiruk pikuk dan gemuruhnya masih wajar. Termasuk hadirnya aktivitas purnawirawan di politik adalah hak pribadi sebagai warga negara.

Jenderal Moeldoko menegaskan meskipun purnawirawan aktif berpolitik, TNI harus netral. “Kehadiran purnawirawan wajar, sah saja, tidak ada yg bisa melawan, tapi purnawirawan tidak lagi punya pangkat dan jabatan, kalian semua tidak dalam pengaruh beliau, panglima TNI saja tak terpengaruh, seluruh prajurit juga,” kata Moeldoko. Masyarakat saat juga diminta tidak cemas dan tenang-tenang saja. Kalau bergumuruh dunia politik, saat ini dinamika politik masih hangat. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2950 personel TNI dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara itu diisi juga dengan dialog terbuka.

Baca juga:  Pengadaan Alkomlek TNI Berdayakan Industri Dalam Negeri

Sejumlah isu yang muncul di antaranya soal kesejahteraan aparat negara terkait remunerasi, kebutuhan modernisasi alutsista dan perlunya bangun sistem pertahanan yang handal untuk menjaga keamanan nasional, agar perekonomian bisa bergerak. “Situasi ekonomi harus terjaga, ada lingkaran yang harus dipahami, kita saatnya bekerja keras,” katanya.

Soal anggaran pertahanan yang ada pemotongan untuk efisiensi anggaran dari semula Rp10 triliun dan alami penyusutan, bisa dimaklumi karena anggaran negara difokuskan untuk kesejahteraan rakyat. Khusus soal komando teritorial yang masih dipersoalkan sejumlah kalangan, Jenderal Moeldoko meminta aparat terus bekerja sesuai kewenangan yang dimiliki. “Teritorial masih kita butuhkan, karena bagian dari langkah gelar pasukan di seluruh wilayah negeri,” kata Moeldoko. (Reporter: Much Fatchurochman & Redaktur: Jan Prince Permata)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel