Skip to main content
Kodam XVI/Pattimura

Dialog Interaktif Indahnya Kebersamaan Dalam Kebhinekaan Di RRI Maluku Bersama Mayjen TNI Meris Wiryadi

Dibaca: 5839 Oleh 29 Agu 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Ambon(29/08)-Media yang berjaringan nasional membuat RRI menjadi salah satu media yang mempunyai andil besar memperekat bangsa dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. RRI Maluku mengadakan Dialog Khusus Pro 3 RRI dengan mengetengahkan Tema “Indahnya Kebersamaan dalam Kebhinekaan”.

Selaku Pangdam anugerah sebagai Bangsa dan bernegara berpedoman kepada Bhineka Tunggal Ika ini harus disyukuri, untuk Provinsi di Maluku kita harapkan untuk hidup bersama-sama dengan kerukunan, keharmonisan, keselarasan sehingga kita inginkan tidak terjadi lagi seperti masa lalu hal itu merupakan warisan Founding Father pendahulu kita yang harus dipegang teguh sehingga kalau Kebangsaan dan Nasionalisme kita pegang teguh maka Insya Allah Provinsi Maluku seperti yang kita harapkan akan hidup bersama-sama saling toleransi antar sesamanya. Mengingat insiden yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu Pangdam mengidentifikasikan konflik merupakan masalah yang belum terselesaikan, Hukum yang saat ini yang sudah terselesaikan dan diterapkan hanya Hukum adat, tetapi hukum positif yang terjadi bisa memberikan keadilan dalam masyarakat. Menyikapi hal ini Kodam XVI/Pattimura melakukan pendekatan personal kepada kelompok-kelompok dengan mengumpulkan para Latupati/Raja-raja, disini kita mengajak untuk menyelesaikan secara permanen segala bentuk permasalahan, perbedaan untuk dipecahkan secara bersama-sama secara musyawarah, solusi pemecahan tidak menimbulkan konflik lagi. “tegas Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi sebagai salah satu narasumber saat menyampaikan konsep kedepan Kodam XVI/Pattimura dalam mendukung pembangunan Maluku saat menanggapi pertanyaan dari presenter Pro 3 Philips Shakalay pada acara Dialog Khusus RRI Maluku.

Baca juga:  Korem 151/Binaiya Gelar Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama

Senada dengan Pangdam, Asisten I yang mewakili Gubernur Maluku Bpk. Angky Renyaan dan Ketua Akademisi harian MUI Bpk Abidin Wakano menyikapi dari beberapa kondisi beberapa wilayah di daerah Maluku, bahwa Pemda Maluku memiliki hirarki Pemerintahan dari Pemerintah pusat sapai ke daerah, tentunya level-level pemerintahan mempunyai peran penting, dalam hal ini Pemerintah Provinsi/Gubernur bertanggung jawab untuk menyelesaikan beberapa konflik-konflik yang terjadi dengan melakukan koordinasi dengan semua instansi para Latupati/Raja-raja terlibat secara aktif dalam menyelesaikan beberapa konflik di daerah, Hal ini sangat didukung oleh Bapak Pangdam XVI/Pattimura dan Kapolda Maluku dalam pemulihan situasi.”Perlu diingat, kita boleh berbeda-beda suku, agama, budaya, kebiasaan tetapi tetap satu, satu kebersamaan dalam membangun Maluku. Budaya kearifan lokal harus tumbuh pada diri kita demi Maluku yang tercinta.

Sedangkan Bpk Abidin Wakano menyampaikan bahwa keanekaragaman atau pluralisme merupakan fakta yang telah diciptakan oleh Tuhan, ini sebuah anugerah seperti kata Bpk.Pangdam walaupun kita berbeda-beda kita tetap satu. Dalam filosofi masyarakat Maluku ada istilah Monodualisme Siwalima tetapi keanekaragaman tersebut sering menimbulkan konflik beberapa hal tersebut kurang mendapat perhatian Pemerintah dalam salah satunya masalah pendidikan yang lebih banyak mengajarkan tentang paham uniformalisme daripada memperhatikan soal keragaman dalam soal agama kita jarang belajar tentang keragaman agama, kita tidak sendiri ada agama lain kita harus menerima keanekaragaman itu ini sebuah ruang yang menimbulkan provokator, terorisme yang sewaktu-waktu akan memancing masalah baru yang mengakibatkan konflik.

Baca juga:  TEST KESEGARAN JASMANI SEBAGAI SYARAT UKP

Menyikapi hal tersebut Direktur LPP RRI Maluku  Ibu Rosnita Widiastuti menyampaikan Bahwa apabila sebagai penyiaran publik mempunyai fungsi selain memberikan informasi juga sebagai perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa seperti Peace Jurnalism bahwa RRI mengangkat dialog seperti ini agar terus menyuarakan perdamaian, toleransi, saling menghormati antar suku, agama, ras, antar golongan sehingga terciptanya kerukunan saling menghormati. Perbedaan itu tidak perlu dipertajam bagaimana mencari persamaan-persamaan . ditengah perbedaan yang ada. RRI mengangkat program mengajak masyarakat apabila terjadi konflik di tataran masyarakat ada isu-isu yang negatif itu tidak langsung responsif tidak langsung melakukan tindakan anarkisme, itu harus dibicarakan, kemungkinan hal tersebut cuma salah komunikasi saja.

Pada forum tersebut Pangdam XVI/Pattimura juga menyampaikan langkah-langkah yang sudah diselesaikan dalam menangani konflik di Maluku termasuk dengan berkordinasi dengan para Latupati Raja-raja menuju ke arah yang serius mencari solusi supaya konflik tidak berkepanjangan menjadi permanen. Beliau juga mengatakan bahwa pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur dan forum komunikasi pimpinan daerah, para Latupati/Raja-raja sering mengajak rapat musyawarah membahas solusi-solusi dalam menyelesaikan segala bentuk permasalahan konflik agar menemukan titik terang dan tidak berkepanjangan, berbagai upaya kita dari tingkat Kodam sampai dengan Babinsa yang ditempatkan di pelosok-pelosok desa maupun kepulauan, harus sepaham serta sepakat dengan segala kebijakan Pemda Maluku yang ditetapkan Oleh Gubernur yang menginginkan suasana damai untuk Maluku.

Baca juga:  Pangdam XVI/Ptm Kunjungi Kipan C Yonif 732/B

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel