Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Kodam IV/Diponegoro Lounching Pembuatan Lubang Resapan Biopori

Dibaca: 317 Oleh 25 Sep 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan, Kodam IV/Diponegoro melaksanakan Lounching Pembuatan Lubang Resapan Biopori tahun 2014 yang diselenggarakan kawasan Kelurahan Sekaran Gunungpati, Semarang (Rabu, 24/9). Pembuatan Lubang Resapan Biopori ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati ke 69 HUT TNI dan HUT ke 64 Kodam IV/Diponegoro pada tanggal 5 Oktober 2014.

Sementara itu Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan mengingat musim kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Kekeringan tidak akan menjadi serius apabila ketersediaan air tanah tercukupi.

Disekeliling kita telah terjadi penebangan pohon secara liar dan hal ini jelas sangat berpengaruh terhadap menurunnya ketersediaan air di dalam tanah. Air di dalam tanah tidak terikat lagi oleh akar-akar pohon, sehingga air tanah mengalir deras menuju dataran rendah dan hilang sia-sia seiring dengan proses evaporasi (Penguapan air tanah).

Menurut Pangdam IV/Diponegoro, kompleksitas permasalahan menjadi meningkat seiring dengan banyaknya permukaan air tanah yang sudah beralih fungsi menjadi jalan, paving blok dan perumahan. Dengan permasalahan tersebut, maka kegiatan Lounching Pembuatan Lubang Biopori ini merupakan langkah strategis dan konsepsional yang harus dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh dengan mengutamakan kepentingan bersama.

Baca juga:  Babinsa Bersama Masyarakat Hijaukan Lereng Merapi

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa pembuatan lubang resapan biopori ini bukan saja semata-mata menjadi tanggung jawab Pemerintah, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh anggota masyarakat.

“Mari kita bangun kebersamaan yang harmonis guna memelihara potensi sumber daya alam demi kepentingan seluruh masyarakat serta kelangsungan bangsa. Budayakan terus kegiatan yang mengandung nilai positif ini, karena disamping untuk kepentingan masyarakat juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan keamanaan negara”, jelas Mayjen TNI Sunindyo.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih mempertebal rasa tanggungjawab dalam mengelola dan memanfaatkan lahan sebagai media utama resapan air tanah.

Baca juga:  Berkreasi Melawan Covid-19, Sterad Gelar Lomba Melukis

Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan kampus Unnes dihadiri oleh para pejabat jajaran Kodam IV/Diponegoro dan TNI, Rektor Unnes, pejabat Polri serta instansi terkait jajaran Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel