Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

PANGLIMA TNI : TNI MASIH SEBAGAI PRAJURIT PEJUANG DAN PEJUANG PRAJURIT

Dibaca: 488 Oleh 08 Okt 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Palembang, TNI masih berada pada hakekat dirinya sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit, yang cinta negara, cinta bangsa, cinta rakyat dan cinta kehidupan, yang makna kepatriotannya ditujukan untuk mengawal demokrasi dan menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI secara profesional, menuju Indonesia yang aman dan sejahtera.

Demikian di katakan Panglima TNI Jenderal TNI DR. Moeldoko pada amanat tertulis yang dibacakan Kasdam II/Swj Brigjen TNI Toto S Moerasad pada upacara peringatan HUT ke-69 TNI tahun 2014 di lapangan Makodam II/Swj – Palembang. Upacara yang berlangsung secara sederhana dan khidmat tersebut diikuti segenap prajurit dan PNS TNI di wilayah Kodam II/Swj, serta dihadiri para pejabat TNI,Polri dan Sipil, Sesepuh TNI, serta tamu undangan lainnya.
Jenderal TNI Moeldoko menegaskan TNI akan memaknai filsafat dan hakikat hari jadinya, yang secara matematis TNI telah menghitung kemajuan yang telah dicapai, baik pembangunan fisik, kekuatan dan kemampuan, serta pembangunan spiritual dan kultural.
Ditambahkan bahwa TNI merefleksikan dan mengevaluasi hari jadinya untuk meningkatkan kualitas perannya sebagai komponen bangsa, serta tugasnya sebagai unsur keamanan dan pertahanan negara, yang implementasinya ditunjukkan dengan ketaatan dan kebaikan bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Baca juga:  Kodam II/Swj Support Program Percepatan Vaksinasi dan Ketahanan Pangan

Ditegaskan oleh Panglima TNI bahwa tema pokok HUT TNI, yakni “Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat”, merupakan penegasan TNI sebagai patriot sejati, dan prajurit profesional, dengan harapan dapat menjadi kebanggaan dan membangkitkan kecintaan rakyat kepada TNI, serta memberikan kepercayaan atas kekuatan sendiri bangsa indonesia dalam melanjutkan pembangunan nasional.

Kebanggaan, kecintaan dan kepercayaan atas kekuatan sendiri menurut Jenderal Bintang Empat harus terus dikembangkan, karena kesemua itu menjadi akumulasi kekuatan, guna menghadapi tantangan globalisasi yang berkembang dinamis di semua sisi kehidupan.

Dalam kaitan tersebut, menurut Moeldoko, TNI senantiasa membangun mekanisme kerja dan hubungan kelembagaan dengan segenap komponen bangsa, dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat dan ketahanan nasional.

“Setiap prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. sekecil apapun sikap dan tindakan primitif akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional’, tandasnya. (Pendam II/Swj)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel