Skip to main content
Kodam Jaya

Seminar Proxy War Oleh Pangdam Jaya Kepada Mahasiswa UKI

Dibaca: 1172 Oleh 20 Nov 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

“Bertambah pesatnya populasi penduduk dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih, dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru. Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi agar keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia terjaga. Konflik-konflik di belahan dunia terjadi akibat persaingan kepentingan antar negara untuk menguasai sumber energi”.

“Pemuda harus berani mengambil peluang pada peranan masing-masing, Menuju Indonesia emas tahun 2045 kita menjadi negara yang kuat. Jangan sampai menjadi penonton di negara sendiri” Tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, S.E., dalam seminar bertema “Peran Pemuda Dalam Menghadapi Proxy War” digedung Graha Wiliam Surjadjaya Kampus Kasih Universitas Kristen Indonesia, Cililitan Jakarta Timur, Rabu (19/11).

Tantangan pemuda pada saat ini adalah harus menjadi tulang punggung peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. Saat ini bangsa Indonesia yang diakui sebagai bangsa yang besar, bangsa yang kaya baik itu sumber daya alam (SDA)  maupun sumber daya manusia (SDM) juga tengah dihadapkan dengan tantangan yang begitu besar, Selain Indonesia akan mendapat tantangan global didepan mata berupa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, ternyata Indonesia juga tengah menghadapi tantangan yang justru datang dari sumber daya itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut Pangdam Jaya memberikan Motivasi dan penajaman pemikiran bagi para Mahasiswa/Mahasiswi agar lebih serius dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan Bangsa Indonesia.

Baca juga:  Jelang KTT OKI 2016 Pangdam Jaya Minta Prajurit Fokus Jaga Amanah Dunia Internasional Sukseskan KTT OKI

Menyikapi Tonggak sejarah 100 tahun menuju Indonesia emas Th 2045 yang diawali dengan Proklamasi Kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus 1945 Pangdam Jaya mengharapkan para Pemuda Mahasiswa/Mahasiswa ini mengambil bagian dan berperan penting dalam  mewujudkan berdirinya tonggak Indonesia Emas pada saat peringatannya dan realitasnya. Indonesia Emas dimaknai dengan kondisi negara yang Maju, Makmur, Modern, Madani, dihuni oleh masyarakat yang berperadaban seperti yang dimaksud.

Lebih lanjut Pangdam Jaya menerangkan Sifat dan karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi. Kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin kecil. Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang-perang jenis baru. Diantaranya Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antardua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan.

Baca juga:  Anak Petani Tambak Udang Jadi Lulusan Terbaik Dikmata Rindam Jaya

Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Proxy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Komunikasi aktif terjadi dalam kegiatan ini, karena rekan Mahasiswa sangat mengapresiasi materi yang disampaikan oleh Pangdam Jaya. Turut hadir mendampingi Pangdam Jaya, Waaster Kasdam Jaya, Wakapendam Jaya, Rektor UKI Rektor  UKI Dr Maruarar Siahaan SH serta segenap Pengurus UKI dan 250 Mahasiswa/Mahasiswi. Autentikasi : Kapendam Jaya Kolonel Inf Mukhtar, S.IP

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel