Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Aktivitas Anjangsana Satgas Pamtas Yonif 400/Raider, Bentuk Komunikasi Sosial Efektif

Dibaca: 1054 Oleh 31 Des 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Seperti yang lazim kita ketahui di berbagai sumber media, bahwa kekuatan komunikasi sangatlah memegang peranan penting terutama di dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Pada umumnya permasalahan tersebut berasal dari perbedaan kepentingan antara pihak yang satu dengan lainnya, ditambah jika komunikasi terbendung oleh keterbatasan pemahaman bahasa oleh 2 pihak dan beraneka ragam budaya pada setiap kelompok masyarakat. Secara defenisi dalam bahasa Indonesia kataAnjangsana adalah  kunjungan untuk melepas rasa rindu dankunjungan silaturahmi (ke rumah tetangga, saudara, kawan lama, sahabat). Anjangsana dalam istilah militer Indonesia merupakan salah satu bagian Metode Pembinaan Teritorial yakni Bakti TNI, Pembinaan Perlawanan Wilayah dan Komunikasi Sosial) yang terkemas sedemikian rupa sehingga timbulnya kemanunggalan rakyat dengan TNI.

Binter diselenggarakan dalam masa damai, selama perang (pada tugas OMP), sesudah perang dan pada tugas OMSP. Komunikasi Sosial (Komsos) sebagai salah satu metode Binter dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung oleh setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD. Aplikasi yang paling lengkap dan dapat menyentuh sampai akar permasalahannya adalah dengan melaksanakan silaturahmi anjangsana.

Baca juga:  Anggota TNI Satgas Pamrahwan 734/SNS Bantu Warga Korban Laka Lantas

Ketika kita dihadapkan dengan komunikasi formal baik tempat dan suasananya, maka yang akan timbul kendala untuk menyimpulkan suatu masalah untuk dapat dipecahkan bersama akan semakin sulit dan memungkingkan akan menimbulkan masalah baru. Salah satu contoh adalah ketika kami dihadapkan penugasan di Papua, sangatlah sulit membuat suatu pemahaman yang diharapkan diterima dan dapat secara bersama disepakati jika masyarakat lokal ada yang belum sepenuhnya menguasai bahasa Indonesia, termasuk prajurit sebagai pendatang belum terbiasa dengan tradisi kearifan lokal dalam keseharian masyarakat, dengan jumlah kelompoknya sangat banyak.

Yang paling familiar dalam anjangsana adalah tradisi adu bakau, yakni pertemuan tatap muka dengan masyarakat saling berkomunikasi melalui media merokok, atau jika perlu merasakan bagaimana makan pinang seperti layaknya kebiasaan masyarakat lokal. Namun apapun media yang digunakan, yang terpenting adalah bagaimana antara prajurit kepada masyarakat dapat menyelami apa yang menjadi harapan mereka, permasalahan sosial yang mereka hadapi saat ini, serta bagaimana program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dan dirasakan langsung.

Baca juga:  Kodam VI/Mlw Meraih 3 Medali Kejurnas II Yong Moo Do Piala Kasad

Ketika kita sudah masuk ke dalam komunitas dan cara berkomunikasi dapat diterima dengan baik, maka jalinan ini bahkan bisa seperti saudara dan sahabat dekat. Sehingga apapun yang dikeluhkan dan apa yang diinginkan dapat dipahami secara bersama. Berbagai komponen di dalam kehidupan masyarakat Papua secara umum, bisa melalui pendekatan dengan para tokoh (Agama, Adat, Pemerintahan,dan Masyarakat) maupun secara langsung ke masyarakat.

Melalui pendekatan pendidikan, kesehatan, pertanian dan perkebunan, serta pendekatan kerohanian sangat dirasakan bagi prajurit Yonif 400/Raider yang sebelumnya sudah cukup banyak dibekali saat di satuan untuk menguasai keahlian dan kemampuan tersebut. Pendekatan mendasar dari hati berupa niat yang kuat, menunjukkan karakter yang mampu untuk dihandalkan, sesuai motto yang di sampaikan oleh KASAD ”Berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas” berbuat bukan untuk di lihat dan diminta pujian namun merupakan panggilan tugas.

Itulah sebabnya anjangsana merupakan komunikasi paling efektif yang merupakan langkah konkrit dalam istilahnya ”Jemput bola” yakni turun langsung ke masyarakat baik menawarkan pelayanan kesehatan, membantu meningkatkan ketahanan pangan, mengikuti acara keagamaan, membantu guru dalam mengajar, membuka kelas terbuka bagi anak-anak yang terkendala dalam sekolah formal, dan lainya. Itulah sebabnya anjangsana yang merupakan kegiatan ”Blusukan ala Prajurit” jika dilaksanakan dengan ikhlas maka akan berbuah kemudahan dalam berkomunikasi sosial kepada masyarakat, meskipun adanya perbedaan, namun dengan adanya kedekatan tersebut semua masalah dapat diatasi tanpa adanya masalah.

Baca juga:  Dandim 0705/Magelang Dan Kapolres Kota Magelang Kunjungi Pospam Lebaran

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel