Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

KASREM 171/PVT SEBAGAI IRUP PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2014

Dibaca: 1080 Oleh 19 Des 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

Dalam rangka peringatan Hari Bela Negara tahun 2014 prajurit TNI-Polri dan PNS TNI AD wilayah Sorong  melaksanakan upacara dengan Irup Kasrem 171/PVT Kolonel Inf R. Agus Abdurrauf, S.Ip, dihadiri oleh Dan Lanal Sorong Kolonel Laut (P) Kuntho, para Komandan Satuan dan Ka Balak Aju jajaran Korem 171/PVT, bertempat  di  Lapangan upacara Makorem 171/PVT Jl. Pramuka No. 1 Sorong-Papua Barat, Jum’at (19/12).

Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia yang dibacakan Kasrem 171/PVT Kolonel Inf R. Agus Abdurrauf, S.Ip menyampaikan bahwa  Konstitusi mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Amanat konstitusi ini tentu saja tidak lahir dalam ruang kosong, namun berakar dari sejarah perjuangan bangsa. Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai negara bangsa yang berdaulat tidak lepas dari perjuangan dari seluruh kekuatan   rakyat,  mulai  dari  petani,  pedagang kecil, nelayan, dan elemen rakyat lainnya untuk membela tanah air.

Tapak perjuangan rakyat untuk membela Tanah Air tercatat dalam lembaran sejarah ketika 66 tahun yang lalu, tepat pada tanggal 19 Desember 1948, atas prakarsa Mr. Sjarifoeddin Prawiranegara, dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan kelangsungan hidup negara sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Republik Indonesia masih eksis. Peristiwa tersebut menunjukkan kepada semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan oleh militer dengan kekuatan senjata, tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya melalui upaya-upaya non-militer seperti politik maupun diplomasi.

Baca juga:  Satgas Pamtas 406/CK Temukan Ladang Ganja di Perbatasan RI-PNG

Upaya untuk melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya   bela    negara.  Negara  ini  akan menjadi kokoh dan besar ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Ditegaskan tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

Oleh karena itu, Bela Negara memiliki spektrum yang sangat luas di berbagai bidang kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bela negara bisa dilakukan oleh setiap warga    negara   dari   berbagai   latar   belakang profesi: mulai dari petani, buruh, profesional sampai dengan pedagang. Bela negara bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran dan profesi warga negara. Pada kesempatan yang baik ini, diajak kepada seluruh warga negara untuk membangun keinsyafan bersama bahwa kelangsungan hidup sebagai bangsa bukan tergantung pada kekuatan militer semata. Kelangsungan hidup sebagai bangsa adalah penjumlahan dari seluruh kekuatan rakyat. Dengan kekuatan rakyat semesta maka bangsa ini akan mampu menghadapi segala jenis ancaman dan tantangan. Itulah esensi dan sistem pertahanan rakyat semesta yang terbukti dalam sejarah bisa membuat Republik ini berdiri tegak.

Baca juga:  PTH Danramil 1701-06/Senggi Laksanakan Komsos Binjaringter Mengawali Tahun Baru 2016

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel