Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Korem 084/BJ, Yonif 516 & KBT Konsisten Mewaspadai & Mengantisipasi Bahaya Laten Komunis dan Faham Radikal

Dibaca: 2177 Oleh 04 Des 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Sebagai lembaga/institusi Negara, TNI khususnya TNI AD tetap  konsisten sebagai lembaga yang selalu mewaspadai dan mengantisipasi Bahaya Laten Komunis (Balatkom) dan faham radikal. Untuk mencegah hidup dan berkembangnya kembali Komunisme dan faham radikal di wilayah jajaran, Korem 084/Bhaskara Jaya dan jajarannya mengelar pembinaan antisipasi Balatkom dan Faham Radikal di Aula Bhaskara Makorem 084/BJ. Pembinaan antisipasi Balatkom diikuti 255 peserta yang terdiri dari anggota Makorem 084/BJ, Yonif 516 dan Keluarga Besar Tentara (KBT) yang meliputi anggota FKPPI, PPM dan ibu-ibu Persit KCK Koorcab Rem 084/BJ.

Danrem 084/BJ Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE., dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kasrem 084/BJ Letnan Kolonel Inf Agung Dwi Kuncoro mengingatkan para peserta tentang benar-benar berbahayanya ideologi komunis untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana dalam sejarah ideologi dan gerakan komunisme tidak pernah mati. TNI khususnya TNI AD adalah lembaga/institusi negara yang masih eksis dan konsisten senantiasa mewaspadai bahaya laten komunis dan faham radikal. Hal ini dapat dibuktikan dengan teliti dan ketatnya proses penyaringan/seleksi calon prajurit dan PNS TNI AD, dimana TNI AD mewajibkan peserta yang memenuhi syarat harus lulus seleksi Penelitian Personil dan Mental Ideologi.

Baca juga:  Kodim 0807 Tulungagung Laksanakan Rakor dengan BPBD Kab. Tulungagung

Mengingat penting dan strategisnya acara ini, Danrem mengingatkan kepada peserta untuk selalu menyimak, mencermati, mempedomani dan melaksanakan tentang segala upaya mewaspadai bahaya laten komunis dan faham radikal yang disampaikan oleh beberapa nara sumber.

Kasiter Korem 084/BJ Letkol Inf S. Adi Birowo K, SE dalam paparannya mengatakan bahwa komunisme sebagai ideologi dan gerakan komunisme merupakan bahaya laten dan sudah dilarang di Indonesia, karena komunisme terbukti sebagai ideologi totaliter dan atheis sekaligus sebagai ideologi pembohong dan pembantai umat manusia. Komunisme juga terbukti selalu menggunakan gerakan di bawah tanah, menghalalkan segala cara termasuk kekerasan dan telah membantai ratusan juta umat manusia yang tidak berdosa.

Sementara itu Kasiintel Korem 084/BJ Letkol Inf  H.S. Ismato, SH, dalam paparannya juga menjelaskan bahwa belajar dari sejarah gerakan komunis di dunia dan di Indonesia, komunisme tidak pernah menyerah dan kalah, yang ada hanya pasang dan surut perjuangan partai komunis. Komunis (PKI) tidak pernah berjuang memerdekaan Indonesia dan tidak pernah merasa kalah dan berhenti mengkomuniskan Indonesia. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa terutama TNI AD harus selalu mewaspadai dan mengantisipasi ideologi dan gerakan Komunisme di Indonesia, dimana komunisme telah bermetamorfosa (selalu berubah bentuk) dan berhasil menyusup ke berbagai lapisan masyarakat dan organisasi.

Baca juga:  TNI Bersama Warga Bangun Empat Rumah Warga di Malang

Selanjutnya Mayor Inf Enos Erbeneser Manik sebagai pemapar terakhir menjelaskan tentang kewajiban seluruh elemen bangsa untuk ikut serta dalam menghadapi ancaman komunisme. Kondisi ketahanan Ipoleksosbudhankam yang mantap dapat menangkal bangkitnya kembali komunisme di Indonesia. Agar kondisi Ketahanan Nasional tetap kuat, maka diperlukan strategi penanggulangan dan penangkalan komunisme yang dapat dilakukan secara menyeluruh (total), terpadu dan individu yang dimulai dari diri pribadi, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat disekitar tempat tinggal.

Hadir dalam acara antisipasi bahaya laten komunis Kasrem 084/BJ, para Kasirem, prajurit dan PNS jajaran Korem 084/BJ, Yonif 516/CY, FKPPI, PPM dan anggota Persit Kartika Chandara Kirana Koorcab Rem 084/BJ, acara berjalan aman, tertib dan lancar.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel