Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Berkat Arahan Babinsa, Hadi Jadi Peternak Puyuh

Dibaca: 1199 Oleh 23 Jul 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

(Surabaya,23/07) Buah dari ketekunannya, Hadi (40 tahun) warga Dusun Tengah, Desa Potoan Laok Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan berhasil menjadi peternak puyuh, bahkan mempelopori warga sekitarnya menjadi peternak puyuh.

“Sekarang puyuh saya sudah mencapai 1.600 ekor, dengan hasil telur mencapai 16 Kg perhari” paparnya kepada Serda Ali Yantoro dan Serda Sumaryono saat berkunjung ke peternakannya Rabu (15.07.2015) beberapa waktu yang lalu. Hadi adalah warga binaan Serda Ali Yantoro Babinsa Desa Potoan Laok Koramil 0826/08 Palengaan.

Berawal sekitar 4 (empat) bulan yang lalu, Hadi yang sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di salah satu MTs di Kecamatan Palengaan berkeinginan menambah penghasilannya. Berbekal uang hasil pembayaran hutang dari rekannya sebesar Rp. 1.750.000, dia berkeinginan berternak puyuh, tapi bingung mau bertanya/belajar ke siapa.

Saat Babinsa Serda Ali Yantoro bersilaturahmi kerumahnya, Hadi menceritakan keinginannya beternak puyuh. Tergerak untuk membantu warga binaannya, Serda Ali Yantoro mengarahkan Hadi untuk bertanya dan belajar ke Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan.

Baca juga:  Kemah Bhakti di Lereng Gunung Klotok Kediri, ditutup

Atas saran Babinsa tersebut, akhirnya Hadi belajar beternak puyuh ke Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan. Setelah dirasa cukup pengetahuan beternak puyuh, dengan modal Rp. 1.750.000 yang dimiliki, Hadi memberanikan diri membeli indukan dan pejantan ungulan 100 ekor.

“Harga perekor Rp. 10.000, jadi buat beli indukan dan pejantan habis 1 (satu) juta dan sisa modalnya saya gunakan membuat kandang” terang Hadi. “Dari 100 ekor dapat menghasilkan telur 1 (saru) Kg perhari” imbuhnya.

Saat ini harga telur puyuh mencapai angka Rp. 18.000 perkilo. Pemasarannya ke toko-toko dan pasar-pasar disekitar Pamekasan, sedangkan untuk burung puyuh yang sudah tidak produktif lagi dijual ke warung-warung lesehan.

“Alhamdulillah berkat arahan Pak Babinsa waktu itu, sekarang saya bisa jadi peternak puyuh dan dengan hasil penjualan puyuh ini, saya dapat mencukupi kebutuhan biaya belanja istri dan anak” terang Hadi dengan wajah berseri. Atas keberhasilan Hadi, banyak warga Desa Potoan Laok yang mengikuti jejaknya beternak puyuh.(Pen084/MA).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel