Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Korem 044/Gapo Amankan Masa Panen Pajale

Dibaca: 95 Oleh 29 Jul 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki yang diwakili Kasi Teritorial Korem 044/Gapo Mayor Inf Dedi Sugiri, S.E. menghadiri rapat koordinasi pengadaan/penyerapan gabah/beras petani dalam rangka memantau masa panen padi di wilayah Provinsi Sumsel, rapat dihadiri Direktur pengadaan Bulog Bapak Wahyu, Kepala Dinas Pertanian provinsi Sumsel, Kepala Bulog Sumsel, Waaster Kasdam II/Sriwijaya, Dandim 0401/Muba, Kasdim 0402/OKI, Pasi Teritorial Kodim 0403/OKU, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKI, Kepala Dinas Pertanian OKU, Kepala bidang produksi dinas pertanian prov. Sumsel, Kepala badan Ketahanan pangan prov. Sumsel, Kepala Badan Koordinator penyuluhan dan staf Bulog Sumsel, yang dilaksanakan di kantor Bulog Sumsel pada Selasa 28/7/2015.

Pada rapat tersebut disepakati pembentuk Gugus Tugas Khusus yang terdiri dari Dinas Pertanian Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian Kab/Kota se-Sumsel, Korem 044/Gapo, Bakorlu Sumsel dan Bulog Sumsel, sebagai upaya untuk penyerapan gabah/beras hasil panen padi di lapangan dengan pembelian gabah/beras petani langsung di lokasi sawah dengan harga gabah/beras sesuai harga pasar setempat. Hal ini dalam rangka untuk mendukung penyerapan gabah/beras petani oleh Bulog Divre Sumatera Selatan sebesar ± 240 ribu ton beras sampai dengan bulan Oktober 2015. Dengan demikian provinsi Sumsel siap menyerap gabah/beras petani untuk mensukseskan swasembada pangan Nasional sebesar 2,5 juta ton beras.
Untuk itu Korem 044/Gapo dan Tim Upsus swasembada prov. Sumsel telah mempersiapkan diri dalam mengawal hasil panen agar para petani di wilayah Sumsel menjual hasil panennya kepada Bulog Sumsel di lokasi panen dan tidak dijual kepada para tengkulak. Bulog akan turun langsung ke lokasi panen untuk membeli langsung hasil panen baik berupa gabah kering panen maupun dalam bentuk beras dengan harga sesuai harga pasar daerah setempat dan Bulog langsung membayar di lokasi panen dan membawa hasil panen dengan menggunakan truk-truk atau kapal-kapal bagi lokasi yang berada diperairan ke gudang-gudang Bulog terdekat.
Dengan upaya seperti ini maka diharapkan target Bulog untuk penyerapan hasil panen sebanyak ± 240 ribu ton di tahun 2015 dapat mencapai target. Para petani Sumsel menjual hasil panennya kepada Bulog dengan harga pasar, sehingga anggapan para petani menjual hasil panen ke Bulog selama ini dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan oleh para tengkulak, maka sekarang Bulog menjamin harga hasil panen akan disamakan dengan harga pasar bahkan bila ada tengkulak membayar lebih mahal maka Bulog pun akan membayar lebih mahal juga.
Hal ini sebagai upaya untuk mensejahterakan para petani di seluruh Indonesia dengan menikmati hasil panen sesuai dengan jerih payahnya. Pemerintah RI sekarang ini gencar melaksanakan program Upsus untuk mencapai swasembada pangan di seluruh Indonesia sehingga negara Indonesia tidak perlu mengimpor beras dari negara lain sekaligus mensejahterakan para petani.
Baca juga:  Denpal Lahat Beserta Masyarakat Gotong Royong Antisipasi Banjir

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel