Skip to main content
Kodam III/Siliwangi

Damai Dan Tentram Dalam Perbedaan

Dibaca: 45 Oleh 13 Agu 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Komandan Korem 061/Sk Kolonel Inf Fulad, S.Sos,. M.Si., menjadi Narasumber dalam acara Silaturahmi, komunikasi dan persaudaraan antar umat beragama di wilayah I Jawa Barat, bertempat di gedung Balai Seda Kancana BKPP jalan Ir. H. Djuanda no 4 Kota Bogor, Rabu (12/8).

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama menjadikan kekayaan dan khasanah suatu bangsa yang memberikan keindahan sekaligus kekuatan, namun disisi lain keaneka ragaman ini  menjadikan tantangan yang dapat memungkinkan  terjadinya konflik perpecahan, sehingga hal inipun menjadi tuntutan agar kita harus selalu konsen dan waspada serta menjadikan kiat untuk berbuat bersatupadu dalam membangun dan menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Dengan  cinta tanah air dan filosifi pelangi ( dengan warna yang berbeda tetapi tetap indah ) kita berupaya agar tetap terjalin komunikasi  yang sinergi antar Tokoh agama dengan tokoh masyarakat serta yang lainnya,    dalam menjawab setiap perbedaan – perbedaan  yang ada.

Sebagaimana yang dikatakan Danrem 061 /Sk dalam paparannya yang berjudul “Damai dan Tentram Dalam Perbedaan.”

Baca juga:  Danrem 061 /SK Pimpin Apel Dansat Di Bumi Perkemahan Sukamantri Bogor

Sebagian negara di dunia ingin negara Indonesia menjadi negara yang gagal, dengan harapan dapat mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya dari sumberdaya alam yang melimpah dibumi Indonesia ini, mereka berupaya untuk melemahkan negara kita dengan merusak generasi penerus bangsa melalui narkoba, seks bebas, konflik horizontal dengan  isue syara’ dan yang lainnya. Mereka ingin masyarakat indonesia menjadi masyarakat yg lemah dan mudah di adu domba.

Secara perlahan mereka mencoba menghancurkan dan menguasai Indonesia, tanpa kita sadari mereka telah menyusup seperti timbulnya PKI gaya baru  di berbagai daerah di Indonesia, perang Asimetris yang menyerang sistem idiologi dan menghancurkan ketahanan pangan serta ketahanan energi yang  nantinya Indonesia akan ketergantungan terhadap negara-negara lain.

Maka untuk menyikapi perbedaan di NKRI,  kita harus saling  memahami kehidupan beragama dan bermasyarakat dengan bersikap bijak, saling menghargai dan menghormati., sehingga dalam bermasyarakat kita tidak saling mengganggu satu sama lain dan mengutamakan kepetingan umum dari pada kepentingan pribadi dan golongan.

Ibarat  satu pohon yang dapat membuat jutaan batang korek api tapi satu batang korek dapat membakar jutaan pohon. Jadi satu pikiran negatif dapat merusak sejuta perbuatan positif.

Baca juga:  Lobang Biopori Selamatkan Alam Dan Lingkungan

Berkaitan dengan itu Danrem mengatakan bahwa perbedaan merupakan takdir dan  karunia yang harus dijalani dan disikapi dengan bijak. Dimana kehidupan yang sesungguhnya bukan kehidupan saat ini, tetapi kehidupan di hari akhir, dimana kita akan diminta pertanggungjawaban dalam menghadapi perbedaan kita di dunia.

Disisi lain  Danrem mengatakan bahwa posisi tokoh agama sangatlah menentukan dan dapat mempengaruhi masyarakat, maka tokoh agamalah yang bertanggung jawab atas kerukunan umat beragama,  dimana agama merupakan kekuatan untuk manusia  lebih beradab dalam berkehidupan bermasyarakat, berbansa dan bernegara.

Berdasarkan itu semua Danrem mengingatkan dan sekaligus menekankan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama dengan berbagai perbedaan yang ada.

Tampak hadir dalam acara tersebut  Prof Dr Akhmad Safei SH, M.Hum dari Kementerian Hukum dan HAM, Ketua Mui Jabar, Ketua MUI Kota Bogor dan Ketua MUI Kab. Bogor, Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Inf Mukhammad Albar, Dandim 0621/ Kab. Bogor Letkol Czi Dwi Bima Nurrakhmat, Kasdim Kota Sukabumi, Jajaran Polres Kota, Bogor, Danramil Jajaran Kodim 0606/Kota Bogor.( Penrem 061/ Sk).

Baca juga:  Koramil 0602-14/Pabuaran Kodim Serang Gelar Kegiatan Khitan Gratis Dan Santunan Anak Yatim

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel