Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Harga Kedelai Rendah, Petani Jual Tebasan

Dibaca: 65 Oleh 13 Agu 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

KRETEK—    Anggota kelompok tani (klomtan) “Sari Mulyo’ Dusun Soropadan, Desa Tirtomulyo, Kec Kretek melakukan panen raya kedelai di lahan Upsus pertanian bersama Dandim 0729/Bantul, Letkol (Kav) Tumadi. Sos, Asisten Pembangunan DR Suyoto HS, perwakilan dinas pertanian, Muspika Kretek,PPL dan pihak-pihak terkait, Rabu (12/8).
Ketua Gapoktan Desa Tirtomulyo,Kawit Purnomo dalam laporanya mengatakan  untuk Pelaksanaan Kegiatan Upaya Khusus (Upsus) Gerakan Penerapan Pengalolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT)  menggunakan sistem tanam legowo dan mulai tanam 20 Mei lalu. Adapun luas lahanya 120 hektar dengan hasil ubinan yakni 70,4 pipilan basah per hektar atau hasil wose kering 25,9 kuintal per hektar untuk lahan milik Miran. Sedangkan ubinan di lahan milik Tugiman hasil pimpinan basah 80 kuintal per hektar sehingga hasil wose kering 29,5 kulintal per hektar. Jika dirata-rata 22,2 kuintal per hektar.

    Dengan penghitungan analisa usaha tani dengan perkiraan 1 kilogram seharga Rp 6.500 maka penghasilan kotor dalam satu hektar sebanyak Rp 14,43 juta. “Harga Rp 6.500 di pasaran tersebut termasuk rendah. Ini  adalah permasalahan yang kami hadapi dalam melaksanakan Upsus kedelai selain beberapa hambatan lain,”katanya. Diantaranya benih kedelai datang terlambat dan mutunya belum sesuai anjuran teknis, terbatasnya ketersediaan air dari DI Kamijoro khususnya Pijenan Kiri, pembuatan saluran drainase masih dirasa kurang dan penyiangan terlambat.

Baca juga:  Peduli Dehumusisasi, Babinsa Gantiwarno Bantu Pengolahan Tanah Masyarakat Desa Kerten

Khusus untuk mengatasi rendahnya harga jual kedelai saat panen, banyak petani di wilayah Tirtohargo yang  cenderung menjual kedelai dalam bentuk panen muda dan ditebaskan di sawah dengan harga  berkisar Rp 25.000-Rp 30.000 per RU atau sekitar Rp 17 juta/hektar tergantung keadaan tanam. “Untuk itulah diperlukan kerjasama kemitraan antara petani, kelompok tani antar dan inter kabupaten serta perusahaan benih. Sehingga bisa mengangkat nilai jual hasil panen kedelai,”katanya.

Sedangkan Komandan Kodim mengatakan dalam kegiatan Upsus ini anggota TNI khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) diterjunkan untuk melakukan pendampingan terhadap para petani. Di wilayah masing masing. Untuk Desa Tirtomulyo Babinsa yang diterjunkan adalah Koptu Triyono dan Serda Wiyanta dibawah kendali Danramil Kretek Kapten (Inf) Suparjan. Para Babinsa sebelum diterjunkan telah mengikuti pelatihan termasuk mereka membantu dari mulai penanaman hingga paska panen. Untuk pemupukan di lahan kedelai menggunakan NPK, SP 36, organik, hayati risodil, dan pestisida organik maupun non organik. “Kami mendampingi para petani dalam rangka meningkatkan produksi  kedelai sehingga bisa mencapai sawsembada sebagaimana dicanangkan pemerintah,”katanya. (Kodim Bantul)

Baca juga:  Serah Terima Ketua Persit Kodim Purwodadi

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel