Surabaya – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi memimpin rapat koordinasi Pengamanan Dampak Kekeringan dan Pencapaian Target Luas Tanam Periode April sampai dengan September 2015 di Jawa Timur, bertempat di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Kamis (20/8/2015).
Pangdam dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat ini bertujuan untuk mensinergikan penanganan bersama untuk mengatasi dampak bencana kekeringan akibat musim El Nino. Selain itu juga untuk mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi sekaligus mencari solusi pemecahannya guna menjaga agar produktivitas pertanian tidak terganggu. Ini penting mengingat target luas tanam yang telah ditentukan untuk bulan April s.d September 2015 diharapkan bisa mencapai hasil yang optimal sesuai harapan.
Lebih lanjut Pangdam menegaskan bahwa program Swasembada pangan harus menjadi prioritas untuk bersama karena persoalan pangan sangat vital bagi kehidupan suatu negara. Negara dikatakan makmur dan sejahtera salah satu tolak ukurnya bisa dilihat dari kemampuannya untuk menyediakan sumber-sumber pangan bagi rakyatnya.
Masih menurut Pangdam persoalan pangan menjadi sangat penting karena kebutuhan pangan tidak bisa ditunda-tunda dalam pemenuhannya. Banyak konflik yang terjadi antar negara atau wilayah yang dahulu berebut sumber-sumber energi akan beralih kepada perebutan sumber-sumber bahan makanan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk suatu wilayah tidak sebanding dengan produktifitas pangan di wilayahnya, sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan melihat fakta-fakta diatas tentunya kita harus berupaya maksimal untuk mendukung dan mensukseskan program Swasembada Pangan, terutama pada saat musim kemarau seperti ini diperlukan kreatifitas dari semua instansi terkait untuk menjaga agar hasil tanam bisa tetap terjaga sesuai target yang telah ditentukan yaitu sebesar 500 ribu Ton gabah kering atau sekitar 0,25% untuk wilayah Jawa Timur dari total 2 juta Gabah kering Nasional yang diserap oleh Bulog, jelas Pangdam.
Setelah Pangdam memberikan sambutan, giliran Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Dirjen PSP Kementan RI) DR. Ir. Sumardjo Gatot Irianto, MS. DAA memberikan sambutan. Menurut Dirjen PSP dengan penetapan harga dari Pemerintah yang telah memenuhi standar pembelian gabah maka diharapkan Dandim untuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Bulog di wilayah masing-masing agar dapat menyerap gabah produksi dari petani. Diharapkan 500 ribu ton gabah untuk Wilayah Jawa Timur dapat terealisasi sampai dengan bulan September nanti, bahkan kalau bisa lebih dari angka 500 ribu ton, ungkapnya.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Bapak Wibowo Eko Putro menjelaskan beberapa wilayah di daerah Jawa Timur pada masa tanam Bulan April sampai dengan September 2015 di beberapa Kabupaten/Kota terkena dampak kekeringan. Hal tersebut tidak bisa dihindari karena menyangkut dengan perubahan iklim dan cuaca yang pasti terjadi. Namun dengan adanya beberapa daerah yang telah siap panen maka hal tersebut dapat tertutupi, jelasnya.
Dengar mendengar dan melihat paparan dari Dinas Pertanian Prov Jawa Timur tersebut Pangdam langsung memerintahkan para Dandim dengan berkoordinasi ke Kadis Pertanian di wilayah untuk mengecek daerah-daerah yang memerlukan pompa air termasuk untuk mengecek berapa banyak pompa air yang sudah ada di wilayahnya serta berapa luas lahan padi yang ditanam.
Hadir pada acara rapat tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI beserta Staf, Kepala Perum Bulog Divre Jatim beserta Staf, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Irdam V/Brawijaya, Asrendam V/Brawijaya, Para Asisten Kasdam V/Brawijaya, Staf Ahli, Dan/Ka Sat Kodam V/Brawijaya.
