Skip to main content
Kodam XIV Hasanuddin

Sambut HUT RI, Danrem 142 Adakan Seminar Kebangsaan

Dibaca: 21 Oleh 14 Agu 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Dalam rangka menanamkan wawasan kebangsaan menjelang Refleksi 70 Tahun kemerdekaan RI bagi komponen bangsa ini terutama di wilayah Sulawesi Barat, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf. Syafruddin,S.E.,M.M.,M.Tr.(Han) pada hari Kamis (13/8) memberikan ceramah dalam seminar Kebangsaan denganTema “ Memperkokoh Penerapan Nilai Nilai Luhur Budaya Bangsa Sebagai Modal Utama Menuju Indonesia Emas 2045“. Bertempat di gedung Pola Gubernur Sulawesi Barat dan Di hadiri oleh Wakil Gubernur Sulbar, Dandim 1418/Mamuju, Unsur Muspida Prov.Sulbar, Kepala SKPD, Anggota TNI dan Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta kalangan pelajar dan Mahasiswa yang diperkirakan berjumlah lebih dari 300 0rang.

Dalam ceramahnya, Danrem mengingatkan seluruh komponen bangsa, untuk mengingatkan kembali sejarah kemerdekaan RI, yang diawali dari kebesaran Bangsa ini, dengan berdirinya kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit, dua kerajaan itu Berjaya dengan menguasai jalur perdagangan di wilayah asia tenggara. Runtuhnya dua kerajaan itu pun dikarenakan adanya konflik dalam negeri mereka yang berkepanjangan dan bukan karena adanya invasi atau pengaruh dari luar.

Baca juga:  Piala Kasad 2023 Berakhir, Kontingen Pencak Silat Sidrap Raih Tiga Medali

Masuknya penjajah asing ke Indonesia dilator belakangi beberapa faktor, selain kondisi sumber daya alamnya yang luar biasa dan berlimpah, tapi juga konflik yang ada di dalam negeri mereka dimanfaatkan Negara penjajah untuk masuk dan memprovokasi situasi. Perjuangan bangsa kita dalam mengusir penjajah ini bersifat kedaerahan tentunya mempersulit dalam mencapai keberhasilan, lahirnya Kebangkitan nasional tahun 1908 oleh Bung Tomo dan kawan kawan, Sumpah Pemuda Tahun 1928 merupakan tonggak baru persatuan dan kesatuan bangsa dalam mengusir penjajah Belanda dan jepang, maka berhasil mengusir penjajah dan merebut Kemerdekaan RI pada Tanggal 17 Agustus 1945 dengan perjuangan secara fisik dengan mengorbankan banyak jiwa dan raga.

Dengan menyongsong 70 Tahun kemerdekaan RI ini, tentunya kita belajar dari Refleksi Sejarah merebut kemerdekaan, jangan sampai pengalaman itu terjadi sekarang ini, ancaman nyata bagi bangsa ini disamping banyaknya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh ketersediaan pangan, Mineral dan energy. Maka Proxy war atau perang proxy menjadi strategi pihak asing yang ingin menguasai dan Melemahkan NKRI. Proxy War jelas sudah terindikasi masuk ke wilayah Indonesia, di tandai banyaknya masuk Narkoba, Perkelahian antar pelajar, saling menjatuhkan antar lembaga Negara, konflik antar umat beragama dll.

Baca juga:  Kodam XII/Tpr Apresiasi Festival Pesona Lokal Pontianak

“ Kita waspadai proxy war, kalau di biarkan ini sangat membahayakan elemen dan kelangsungan hidup bangsa terutama generasi muda, generasi muda jangan mudah terpengaruh proxy war, peran pemerintah, Tokoh agama, Tokoh masyarakat saling bersinergi dalam menghadapi proxy war “ Tutur Danrem. (Penrem 142/Tatag)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel