Skip to main content
Berita Satuan

Kesadaran Bela Negara Harus Ditanamkan Sejak Dini

Dibaca: 75 Oleh 21 Des 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Program dan konsep bela negara yang digagas pemerintah adalah semangat dan jiwa kejuangan semua anak bangsa. Bela negara sebagai kewajiban seluruh anak bangsa untuk menjaga negaranya. Berbagai praktik di banyak negara juga memperlihatkan bela negara adalah kewajiaban anak bangsa. Bahkan di berbagai negara liberal seperti Amerika  Serikat, kegiatan bela negara menjadi kewajiban para warganya.

Sebagai upaya untuk mengingatkan kewajiban negara, pemerintah menggelar upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-67 di tingkat pusat dilaksanakan, Sabtu, tanggal 19 Desember 2015, di lapangan Monas dengan Inspektur Upacara Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan dihadiri pejabat negara, para Menteri Kabinet Kerja, tokoh masyarakat dan tokoh adat dengan komandan upacara Dede Jusuf.

Presiden RI Joko Widodo dalam amanat tertulisnya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia bisa berdiri , tegak sebagai negara bangsa  yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat, mulai dari prajurit TNI, petani, pedagang kecil, nelayan, ulama, santri dan elemen rakyat yang lain. Mereka telah berjuang, mengorbankan jiwa raganya untuk membela tanah airnya dari para penjajah.

Baca juga:  Panglima TNI: Narkoba Adalah Bisnis Ilegal Terbesar di Indonesia

Sejarah juga menunjukkan kepada kita semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warganegara dengan kesadarannya untuk membela negara melakukan upaya-upaya politik maupun diplomasi,  kata Presiden. Menurut Presiden, tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa adalah panggilan bagi kita semua untuk bela negara. Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing. Panggilan untuk bela negara bisa dilakukan oleh seorang guru, seorang bidan, tenaga kesehatan,  petani,  buruh, profesional,  pegawai negeri sipil,  pedagang, serta profesi lainnya.

Bela Negara bisa dilakukan melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan masing-masing. Bela Negara bisa dijalankan melalui jalan diplomasi politik, memperkuat kemandirian ekonomi, maupun membangun ketahanan budaya.  Seorang petani bekerja keras meningkatkan produksi adalah upaya bela negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Seorang guru berjuang mendidik anak-anak di kawasan perbatasan adalah wujud nyata bela negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Para prajurit TNI menjaga pulau-pulau terdepan melakukan tugasnya karena semangat bela negara mempertahankan kedaulatan wilayah negara kita. Para dokter, bidan dan tenaga kesehatan memenuhi panggilan bela negara dengan penuh semangat memberi pelayanan kesehatan sampai ke wilayah-wilayah terpencil. Penggiat anti korupsi tanpa kenal lelah berjuang untuk mewujudkan bangsanya bebas dari korupsi. Begitu pula dengan perang terhadap kejahatan Narkotika, adalah tindakan nyata untuk menyelamatkan generasi muda penerus masa depan bangsa.

Baca juga:  Jatuh dari Motor, Warga Dusun Sei Saparan Diobati Personel Satgas Pamtas Yonif 642/Kps

Saya menyadari, bahwa kesadaran bela negara tidaklah tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan. Anak-anak kita harus diajak untuk mencintai bangsanya, mencintai tanah airnya sehingga memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia.  Nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dengan cara-cara yang kreatif, inovatif serta bisa adaptif dengan perkembangan zaman, kata Presiden.

Menurut Presiden, semangat bela negara akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat apabila diikat dalam tali persatuan Indonesia. Sejarah sudah membuktikkan bahwa dengan persatuan Indonesia, semua tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa akan bisa dilalui bersama. Para pejuang pembela negara bisa membangun kekuatan menghadapi penjajah hanya dengan kebersamaan dan gotong royong.

Pada momentum Hari Bela Negara ini, saya mengajak saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama senantiasa berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan peran dan profesi masing-masing.

Tugas bela negara adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi. Namun saya yakin melalui semangat kebersamaan dan persatuan serta kerja keras, kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong, ujar Presiden.  Pada peringata Hari Bela Negara, sejumlah 10.500 peserta hadir mengikuti jalannya upacara yang terdiri dari personel TNI/Polri, Kemhan, kementerian/lembaga, kalangan profesional, ormas, menwa, pelajar, mahasiswa dan pramuka.

Baca juga:  Panglima TNI Resmikan Satuan Siber TNI.

Sebagai puncak peringatan Hari Bela Negara ke-67 tahun 2015, pada hari Minggu, tanggal 20 Desember 2015 diadakan acara  Gerak Jalan Sehat Bela Negara oleh Kemhan bersama kementerian/lembaga serta komponen masyakat lainnya dan sepeda santai atau fun bike. Pada hari yang sama di lapangan apel Setjen Kemhan diadakan lomba mewarnai dan menggambar Bela Negara yang diikuti oleh 2.000 anak-anak Sekolah Dasar sekaligus menanamkan semangat juang pahlawan dalam upaya bela negara Gerakan Nasional Bela Negara telah dicanangkan Presiden RI pada tanggal 19  Desember  2014.   (Sumber: HU Pelita)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel