Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

Untuk Kali Pertama Patok Perbatasan RI-PNG MM 6.B dan 6.2 Ditemukan Oleh Satgas Pamtas

Dibaca: 119 Oleh 07 Des 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Indonesia berbabatasan darat dengan 10 negara tetangga, dimana dinegara-negara berkembang tapal batas sering menjadi permasalahan yang dapat memicu ketegangan kedua belah pihak. Sesuai dengan undang-undang no 34 tahun 2004 TNI memiliki tugas pokok dimana salah satunya adalah menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Oleh karena itu TNI sepanjang waktu s.d batas yang belum ditentukan menggelar operasi pengamanan perbatasan baik di wilayah  darat, laut maupun udara Indonesia.

Salah satu tugas Satgas Pamtas adalah mencegah bergesernya patok perbatasan RI dengan negara tetangga, termasuk perbatasan RI-PNG di wilayah Papua.

Yonif 406/CK pada tahun 2015-2016 mendapatkan kepercayaan dari TNI untuk melaksanakan tugas Pamtas RI-PNG di sektor utara wilayah Distrik Senggi Provinsi Papua. Satgas Yonif 406/CK memiliki tanggung jawab patok batas RI-PNG sejumlah 13 patok tanggung jawab mulai dari MM 4.3 s.d 7.2. Diantara ketiga belas patok tersebut baru terpatroli 4 patok oleh Satgas yang lama yaitu Patok MM 4.3, Patok MM 4.4, Patok MM 4.5 dan Patok MM 6.1A. Hal ini disebabkan karena jauhnya jarak yang harus ditempuh dan medan yang sulit. Namun ini tidak akan menjadi kendala bagi Satgas Yonif 406/CK yang baru saja melaksanakan tugas TMT 29 September 2015 dan ini merupakan tantangan bagi prajurit kami, ujar Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya.

Baca juga:  Anggota Kodim 1709/Yawa Bersama Masyarakat Gotong Royong Bangun Masjid Al Falah

Berdasarkan dengan perencanaan Dansatgas beserta jajarannya, pada bulan kedua penugasan Satgas Yonif mulai melaksanakan patroli guna menemukan patok yang menjadi tanggungjawabnya, terutama adalah patok-patok yang belum terpatroli  oleh satgas sebelumnya. Salah satunya yaitu Pos Batom yang melaksanakan patroli patok  MM 6.B dan 6.2 yang berjarak sekitar 35 km dari pos. Untuk mencapai patok tersebut, Pos Batom harus menempuh perjalanan dalam waktu dua hari satu malam dengan berjalan kaki dan menyusuri sungai dengan menggunakan long boat.

Berangkat pada pukul 05.30 WIT, Tim Patroli Patok berjalan kaki dari Pos Batom menuju  Kampung Muara Co. 0492340 9511860. kemudian dilanjutkan bergerak menuju patok MM 6.2 menggunakan Long Boat. Pada Pukul 12.00 WIT Tim patroli sampai di patok MM 6.2 Co 0500179 9495321 ( S 04°33’57.2’’ E 141°0’5.84’’ ), akan tetapi patok MM 6.2 sudah tidak ada lagi/hilang. Titik Koordinat patok MM 6.2 berada di tengah sungai ( kemungkinan terkena Abrasi ). Kemudian Tim Patroli menancapkan bendera merah putih di Co 0499986 9495957 (S 04°33’36.5’’ E 140°59’59.5’’) sebagai tanda di pinggir sungai dekat dengan koordinat patok MM 6.2. Pada pukul 13.00 WIT Tim Patroli berangkat menuju Kampung Abu Keerom Co. 0495300 9516670 menyusuri sungai dengan menggunakan Long Boat dan bermalam di kampung tersebut untuk kemudian pada paginya dilanjutkan patroli ke patok berikutnya.

Baca juga:  Korps Raport Dan Tradisi Satuan Pelepasan Perwira Korem 171/Pvt

Dari hasil patroli patok tersebut diharapkan agar ditindaklanjuti oleh pihak yang bertugas dan bertanggungjawab untuk membangun kembali patok MM 6.2 yang hilang terkena abrasi sungai tersebut. Karena patok-patok batas tersebut merupakan titik tanda batas negara dan merupakan kedaulatan negara yang harus dijaga, ujar Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin kartawijaya. Pendam17Cenderawasih

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel