Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Sejumlah Mahasiswa Mendapat Pembekalan Bela Negara

Dibaca: 252 Oleh 26 Jan 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Pasi Intel Kodim 0709/Kebumen Kapten Arh M. Kholiludin memberikan pembekalan tentang peran pemuda dalam menghadapi Proxy War kepada 30 orang anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Politeknik Dharma Patria Kebumen (Polda), Senin (25/1).

Dalam penjelasannya, Pasi Intel Kodim 0709/Kebumen Kapten Arh M. Kholiludin, mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara. Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.

Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan pembinaan kepada para anggota Menwa Dharma Patria Kebumen. Lebih lanjut Pasi Intel mengungkapkan bahwa hal yang patut diwaspadai pada era sekarang bukanlah perang fisik menggunakan senjata api namun telah bergeser sesuai perkembangan teknologi menjadi perang proxy atau proxy war.

Baca juga:  Resik-Resik Terminal Mendolo

“Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti,” kata Kapten Arh M. Kholiludin. “Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik yang beresiko pada kehancuran fatal.” Lebih lanjut Pasi Intel mengungkapkan bahwa proxy war tidak mudah mengenali siapa kawan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actor dari jauh.

“Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran Narkoba, dan bentrok antar kelompok,” kata Kapten Arh M. Kholiludin. Menurutnya, pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh Mahasiswa untuk menangkal proxy war diantaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.

Untuk itu pemuda, dalam hal ini Mahasiswa, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya. Wawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia. (pard)

Baca juga:  Satgas Pamtas RI - PNG Yonif 407/PK Serahkan Ribuan Botol Minuman Keras Hasil Sweeping ke Kolakops

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel