Skip to main content
Kodam XVI/Pattimura

Praktek Upsus di Lahan Percontohan

Dibaca: 3 Oleh 15 Feb 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Setelah di canangkan program swasembada pangan nasional oleh Presiden RI Joko Widodo pada akhir tahun 2014 dan perintah kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu dan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada tahun 2017, maka TNI segera menindaklanjutinya melalui penandatanganan nota kesepahaman kerjasama dengan Kementerian Pertanian dari tingkat Mabes TNI sampai tingkat daerah antara dinas pertanian dan Kodim, Senin (15/02).

Keterlibatan TNI dalam program ini sangat serius, karena sudah merupakan perintah dari presiden. Apa yang sudah menjadi perintah bagi TNI adalah suatu kepercayaan dan kepercayaan itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk ituKodim 1506/Namlea yang sebagian besar wilayahnya memiliki potensi pertanian dan cukup bagus belum dikelola dengan baik.

Kenyataannya selama ini kebutuhan beras di wilayah Maluku dansekitarnya belum bisa tercukupi sehingga harus mendatangkan dari Jawa dan Sulawesi.Sudah berjalan 1 tahun ini Kodim 1506/Namlea,  Pemda Buru dan Dinas terkait serta kelompok tani gencar melaksanakan program UPSUS swasembada pangan. Bantuan instan, bibit unggul dan pupuk dari pusat sudah diterima, perbaikan jaringan irigasi sudah dan terus diperbaiki serta diadakan pelatihan pertanian kepada kelompok tani dan babinsa di Jawa dan Sulawesi.

Baca juga:  Pastikan Aman, Pangdam Pattimura Dampingi 2 Menteri Kunker ke Maluku Barat Daya

Kopda Supriono adalah salah satu Babinsa di Wilayah Unit 17 Desa Parbulu, merupakan anggota Kodim 1506/Namlea mendapat pelatihan pertanian di Biogel, Gresik, Jawa Timur selama 3 minggu. Ilmu yang didapat segera diterapkan di desa binaannya bersama petani setempat, dengan areal sawah seluas 0,25 Ha ditanami bibit simbada 168 yang benihnya dari Biogel Gresik. Bibit padi tumbuh sangat subur dan saat ini padi berumur 30 hari saatnya tahap penyemprotan. Ini merupakan lahan percontohan yang nantinya jika berhasil akan dikembangkan secara lebih luas kepada kelompok tani lainnya yang ada di wilayah sekitar. (Pendam 16)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel