Skip to main content
Berita Satuan

TNI AD Siap Jaga Keamanan Tamu Negara

Dibaca: 10 Oleh 26 Feb 2016Maret 8th, 2016Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Markas Besar TNI Angkatan Darat siap menerjunkan personelnya untuk membantu aparat kepolisian dalam mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Ke 5  Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, pada 6-7 Maret 2016.

Saat ini kita sedang persiapkan (personelnya). Tentu pengamanan ini lebih kepada tugas pengamanan tamu-tamu negara, kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah, di Jakarta, Kamis, tanggal 25 Februari 2016.

Pengamanan yang akan dilakukan oleh TNI AD ini, untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan tempat yang aman. Tentu saya juga berharap peran media untuk menyuarakan hal-hal yang baik dalam persiapan OKI nanti, katanya.

Jenderal bintang satu ini enggan menyebutkan jumlah personel TNI AD yang akan diterjunkan untuk membantu aparat kepolisian dalam mengamankan KTT Luar Biasa Ke 5 OKI. Jumlah personel yang dilibatkan banyak. Jangan ganggu pelaksanaan KTT OKI.  Kita siap, kata Fadhilah.

Sementara itu,  Kodam Jaya menerjunkan 3.600 pasukan pengamanan wilayah (pamwil) dalam pelaksanaan KTT OKI tersebut.  Kegiatan ini sangat penting dilakukan guna menjamin tugas pengamanan wilayah ibukota dan daerah sekitarnya selama KTT Luar Biasa OKI berlangsung, agar nantinya dapat berjalan dalam keadaan aman, lancar dan kondusif, tegas Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo dalam kegiatan Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke 5 OKI Tahun 2016, di Makodam Jaya, Kamis,tanggal 25 Februari 2016.

Baca juga:  Jaga Kualitas Pendidikan di Tengah Wabah Corona, Yonif Raider 300 Bantu Mengajar Anak Pebatasan.

Apel Gelar Pasukan yang dilaksanakan bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap materiil dan personel yang akan bertugas melaksanakan pengamanan VVIP tamu negara pada KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang rencananya akan digelar pada tanggal 6 sampai dengan 7 Maret 2016 nanti.

Apel Gelar Pasukan merupakan langkah lanjutan dari pemeriksaan awal untuk mengetahui kesiapan personel dan materiil serta semua daya dukung operasional demi upaya penyempurnaan terhadap kesiapsiagaan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Satgaspamwil) dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Operasi Pengamanan VVIP.

Kami akan mengerahkan 3.600 prajurit TNI, gabungan dari Kodam Jaya, Kostrad, Marinir dan Paskhas serta menyiapkan kendaraan tempur Anoa, kendaraan jihndak, Sepeda Motor, Hand Held Metal Detector, alat-alat kesehatan dan gelar komunikasi untuk kepentingan pengamanan semua objek sasaran meliputi personel, bandara, tempat kegiatan di JCC, hotel/penginapan dan rute perjalanan, tegas Brigjen TNI Ibnu Triwidodo yang juga sebagai Dansatgas Pamwil Kodam Jaya.

Tugas pokok Kodam Jaya selaku Satgaspamwil dengan perkuatannya melaksanakan pengamanan fisik tidak langsung pada Ring II dan Ring III terhadap Presiden/Wapres RI dan seluruh Kepala Negara/Pemerintahan peserta KTT dari 55 perwakilan negara anggota OKI, 4 negara observer yaitu Bosnia, Afrika, Rusia dan Thailand.

Baca juga:  Perangi Filariasis, Satgas Yonif 509 Gelar Yankes dan Posyandu di Pegunungan Bintang

Sementara itu,  Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib, mengatakan, KTT Luar Biasa OKI diharapkan menghasilkan dua dokumen penting terkait isu Palestina dan Yerusalem.

Hasan menyebutkan dokumen pertama yang akan dihasilkan dari pertemuan itu berupa resolusi yang berisi penegasan kembali sikap dan posisi negara-negara OKI terhadap penyelesaian masalah di Yerusalem dan terkait kemerdekaan Palestina.

Dokumen kedua hasil KTT Luar Biasa OKI adalah sebuah deklarasi yang berisi langkah-langkah konkret yang disepakati akan dilakukan oleh negara-negara OKI untuk menyelesaikan masalah Palestina dan Yerusalem.

Rancangan dari kedua dokumen itu sudah dibagikan kepada anggota OKI untuk mendapatkan masukan, ujarnya sambil menambahkan, rancangan dokumen ini akan dibahas dalam pertemuan pejabat tinggi OKI pada 6 Maret 2016, lalu dibahas di pertemuan tingkat Menlu, lalu setelah disepakati akan diajukan ke tingkat kepala negara dan pemerintahan.

Dua dokumen hasil KTT Luar Biasa OKI itu tidak ditandatangani dan hanya akan disepakati secara konsensus oleh para kepala negara atau pemerintahan dan perwakilan negara OKI.                       (Sumber: HU Suara Karya)

Baca juga:  Gunakan Jalur Darat dan Udara, Dansatgas Yonmek 403 Kunjungi Pos Jajaran di Perbatasan RI-PNG

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel