KODIM 0709/KEBUMEN, Muspika Kec. Poncowarno bersama Kepala UPT Puskesmas Dr. Guntoro melaksanakan kegiatan pencanangan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio bertempat di Balai Desa di beberapa Desa wilayah Kecamatan Poncowarno yakni meliputi Desa Blater, Desa Jatipurus, Desa Jembangan & Desa Soka, Selasa (8/3/16).
Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional ini disamping dihadiri jajaran Muspika Kec. Poncowarno juga diikuti oleh sekitar 369 anak peserta imunisasi. Kegiatan yang dipusatkan di tiap Balai desa tersebut dilakukan secara serentak berkaitan dengan alokasi waktu yang hanya dilakukan mulai tanggal 8 sampai dengan 15 Maret 2016.
Dalam sambutannya Danramil 08/Alian Kapten Arh Suhartono mengatakan, “Tanggal 8-15 Maret 2016 Kementerian Kesehatan bersama seluruh Dinas Kesehatan seluruh Indonesia telah menginstruksikan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016. PIN Polio 2016 adalah program pemberian imunisasi polio kepada seluruh Balita yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan balita terhadap penyakit Polio.
Penyakit polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Polio. Secara klinis penyakit polio di derita anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang ter kontaminasi oleh virus polio.
Kelumpuhan di mulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kemudian bisa terjadi juga kelumpuhan otot pernafasan apabila polio tidak segera ditangani. Kasus polio sudah tidak ada lagi di Indonesia sejak tahun 2006. World Health Organization (WHO) pun telah menyatakan Indonesia sebagai negara bebas polio pada tahun 2014.
Imunisasi Polio tetap diberikan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi penyebaran virus polio dari negara tetangga yang masih banyak di dapati kasus polio. Program pemberian imunisasi dasar polio juga masih wajib diberikan sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan dunia bebas polio pada tahun 2020.
Imunisasi polio dalam PIN 2016 diberikan pada anak berusia 0-59 bulan tanpa melihat status imunisasi sebelumnya. Imunisasi diberikan dalam bentuk tetes dengan dosis dua tetes kepada Balita. “ terang Danramil.
