Skip to main content
Kodam XIV Hasanuddin

Kesigapan Dandim Satal Dan Anggotanya Dapat Menyelamatkan Nenek Dan Ibu Hamil

Dibaca: 10 Oleh 27 Jun 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Komandan Kodim 1301/Sangihe dan Talaud (Satal), Letkol Kav Sumantri Harsono, bertindak cepat dan terjun langsung saat terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di Sangihe, Senin (21/6) lalu. Karena kesigapannya, personel Kodim yang pertama terjun ke lokasi saat bencana terjadi. Ia bahkan terlibat langsung dalam upaya penyelamatan seorang nenek dan cucunya yang terjebak aliran deras banjir bandang.

27 Juni 2016 L1

“Awalnya pada hari Senin tanggal 21 Juni lalu sekitar pukul 06.30 WITA, saya dalam perjalanan berangkat ke bandara karena ada tamu dari Mabes TNI. Namun terhalang longsor sebelum jembatan Desa Kolongan Beha. Kemudian ada informasi dari Babinsa telah terjadi longsor di Kolongan, jadi semua berubah menjadi operasi penyelamatan,” cerita Sumantri, Sabtu (25/6).

Saat itu juga, 30 personel Kodim langsung diperintahkan menuju ke titik bencana. Jarak Makodim 1301/Satal ke Desa Kolongan kurang lebih 5 kilometer. Kesigapan merespons bencana para prajurit pengawal NKRI ini patut diacungi jempol. Dengan cepat mereka berhasil mencapai lokasi. Saat itu, personel Kodim adalah tim penyelamat pertama tiba di lokasi.

Baca juga:  Panglima TNI Transit di Makassar, Pangdam dan Kapolda Sulsel Menyambut

Melihat kondisi lokasi mulai tersapu aliran banjir deras, Letkol Sumantri memerintahkan anak buahnya untuk menyeberangi jembatan melakukan penyisiran. Ia sendiri berlari menyisir melalui pinggiran pantai. Akses jalan tak mungkin dilalui lantaran tertutup lumpur, bebatuan dan pohon tumbang. Selain itu, aliran air cukup deras dan sangat berbahaya untuk dilalui.

27 Juni 2016 L2

“Sampai di Pusat Desa Kolongan Beha, dari arah belakang salah satu rumah pinggir pantai, ada nenek berteriak minta tolong. Di samping nenek ada cucu perempuannya yang sedang menangis ketakutan. Saya dan ajudan langsung mendekati korban dengan bersusah payah,” ujar Perwira menengah TNI ini.

Saat itu, luapan air setinggi pinggang dan mengalir cukup deras ke arah pantai membawa material kayu bercampur lumpur dan batu. Jika tak waspada, dia bisa saja terhantam gelondongan kayu kemudian menghanyutkannya. Beberapa kali ia hampir hilang keseimbangan namun berhasil berdiri demi menyelamatkan si nenek dan cucunya itu.

Setelah beberapa saat berjuang menerjang derasnya banjir yang terus meninggi, mereka akhirnya mencapai lokasi di mana si nenek terjebak. “Saya perintahkan ajudan untuk memapah nenek sementara saya menggendong cucunya berlari menuju bibir pantai. Sampai di pantai, ternyata sudah banyak warga berlarian mengungsi ke tempat yang lebih aman,” lanjutnya.

Baca juga:  Kodam VII Melaksanakan Ujian Seleksi Seskoad Tahap II

Di tengah upaya penyelamatan tersebut, ia melihat seorang ibu hamil sementara dipapah suaminya sambil menenteng bungkusan pakaian. Di samping mereka ada seorang anak laki-laki usia balita. Mereka terlihat kesulitan menerjang medan pinggir pantai lantaran terjangan ombak cukup tinggi ditambah banyaknya kayu yang tersapu banjir.

Saat itu Sumantri memerintahkan ajudan menolong pasutri bersama anaknya. Ia sendiri terus memapah nenek renta sambil menggendong cucu nenek di atas pundaknya. Mereka pun berhasil di evakuasi ke tempat aman.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel