Beban dan tekanan psikis terhadap tugas yang dijalani terasa semakin berat kalau didalam diri prajurit tidak ada semangat dan tidak mau berpikir positif dalam menyikapi tugas yang sedang dihadapi, semua terasa akan menjadi baik jika prajurit mampu mengelola dan mengendalikan dirinya, untuk itulah peran dari seorang psikolog dalam memberikan keberhasilan tugas operasi Tinombala di Poso menjadi suatu keharusan dalam menjaga moril, disiplin dan moral pasukan. Selasa (9/8).
Semenjak operasi Tinombala perpanjangan 3, dalam struktur Makolakops Tinombala mulai diperkuat dengan kehadiran Kapten Inf Megan, S.Psi, M.Psi dan Letda Caj Rifaat S.Psi, 2 perwira berlatar belakang Psikolog dari Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad). Mereka berdua inilah yang selalu proaktif memberikan pencerahan kepada prajurit saat ada jam komandan, atau pasukan lagi pullout dengan memberikan pendampingan kepada prajurit yang punya beban masalah secara mental untuk dicarikan terapinya. Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Kolakops Tinombala untuk memelihara moril dan disiplin pasukan agar tidak terjadi penurunan dilapangan, sehingga dalam aspek psikologis perlu untuk direfresh ulang.
Tim psikolog ini terkadang juga datang ke Pos-Pos yang ada di 4 sektor untuk melakukan hal yang sama, sambil mengali informasi-informasi penting dari prajurit dalam aspek psikologi. Disamping itu kemampuan Psikolog AD ini juga dapat dimanfaatkan dalam membantu pengalangan kepada masyarakat dalam konteks menghapus stigma akibat konflik dan kekerasan yang terjadi selama ini terutama kepada keluarga korban kerusuhan kemudian secara bersama-sama membangun kembali Poso yang damai dan bebas dari ancaman dan teror.
Menurut Kapten Megan, dalam melaksanakan tugasnya ia juga membawa perlengkapan yang dapat membantu tugasnya dilapangan untuk mengali aspek kejiwaan seseorang termasuk menampilkan media audio visual dalam bentuk tayangan yang menarik, sehingga mudah dipahami prajurit. Ia berharap kehadiran Tim Psikolog AD ini betul-betul dapat dirasakan manfaatnya dalam menunjang keberhasilan tugas operasi. (Adrizal)
