Skip to main content
Berita Satuan

Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD, Sebuah Misi Pertahanan Indonesia di Dunia Siber

Dibaca: 34 Oleh 21 Sep 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Para developer diajak untuk memaksimalkan potensinya dalam pengembangan aplikasi kemiliteran.

Teknologi tanpa lelah terus mengubah wajahnya menjadi lebih mutakhir, lewat peranti-peranti tercanggih dan teranyar yang muncul bertubi-tubi. Setali tiga uang, fenomena ini dapat Anda temui juga dalam ancaman militer. Teknologi kini mulai menginvasi pertahanan negara, dan diperlukan pengembangan untuk menghadapinya, tak hanya dari aspek teknologi tapi juga dari sumber daya manusia (SDM).

21-September-2016-S

Demi memajukan kedua aspek tersebut, TNI Angkatan Darat (TNI-AD) yang bekerja sama dengan DailySocial akan menggelar sebuah kompetisi pemrograman bertajuk Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD.

Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD merupakan sebuah upaya dari TNI-AD dalam merangkul para ahli teknologi sipil untuk bersama-sama memajukan pertahanan darat negara.

Di Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD, developer akan terlibat di dalam sebuah misi kemiliteran di bidang teknologi, yakni menciptakan aplikasi untuk pertahanan darat negara dalam 24 jam dengan beberapa pengarahan dari awak TNI-AD. Aplikasi-aplikasi yang mereka buat harus meliputi salah satu di antara tiga sektor: pembinaan teritorial, operasi pertempuran, dan operasi dukungan.

Baca juga:  Mama Sibin : Saya Ingin Membuat Kebun di Sekitar Rumah

Pembinaan teritorial ini meliputi pengembangan potensi pertahanan negara dalam aspek komunikasi dan koordinasi tim, serta pemahaman tim terhadap kondisi lapangan yang disesuakan dengan kondisi yang sedang atau kerap terjadi di Indonesia. Misalnya, kondisi di mana Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga, maka pengembangan teknologi teritorial ini seharusnya dapat membantu tentara di perbatasan negara untuk lebih optimal dalam menjaga pertahanan Indonesia.

Ada pula pembinaan operasi pertempuran, di mana pengembangan yang diharapkan TNI-AD adalah untuk meningkatkan daya tempur prajurit dalam menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kepentingan strategis nasional. Implementasi teknologi di operasi tempur, salah satunya, adalah rapid response.

Sektor ketiga adalah pembinaan dukungan. Pengembangan dukungan ini mencakup pembinaan dukungan intelijen, operasi dan latihan, personel, logistik, anggaran, penelitian dan pengembangan, topografi, hukum, psikologi, dan kerja sama militer dan inspektorat. Aplikasi monitoring penyediaan suku cadang adalah salah satu bentuk yang bisa dikembangkan oleh developer.

Hackathon yang dipersiapkan untuk terselenggara pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016 ini akan berlokasi di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Dengan berada di tempat di mana pasukan TNI-AD dididik dan dibina, para developer dapat secara langsung merasakan bagaimana operasi militer sektor TI dijalankan dan juga ikut terjun di dalamnya.

Baca juga:  Pertajam Kemampuan Komunikasi, 950 Dansat TNI AD Ikuti Workshop Public Speaking

Hanya ada 50 aplikasi militer terpilih yang akan ikut serta di Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD. Untuk itu, DailySocial juga berencana melangsungkan meetup di dua kota, antara lain di Yogyakarta pada 28 September 2016, dan Malang pada 29 September 2016. Developer meetup ini adalah momentum yang baik bagi para developer untuk membuka wawasan dan memahami tentang kebutuhan tim TNI-AD dalam dunia TI serta penjelasan teknis kompetisi.

Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI-AD adalah wadah pencarian talenta-talenta TI Indonesia untuk turun tangan secara langsung dalam pertahanan siber negara. Anda kah orangnya?

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel