Skip to main content
Kodam I/Bukit Barisan

Tanam padi “Jajar Legowo” Tingkatkan Produksi Padi

Dibaca: 132 Oleh 01 Nov 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni bersama Dandim 0311/ Pessel Letkol Inf Setiya Asmara, S.I.P ikut melaksanakan tanam padi serentak dengan sistem jajar legowo pada kelompok tani Tuah Sakato, di areal persawahan Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Tatag, Senin (31/10).

Bupati Pesisir Hendrajoni mengatakan, produksi pangan seperti padi perlu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Mengingat daerah Pessel merupakan sebagai penghasil produksi padi terbanyak maka perlu upaya pencapaian produksi lebih fokus diutamakan. “Menjaga kedaulatan pangan adalah merupakan tugas kita semua,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu caranya yakni dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo pada seluruh kelompok tani yang diiringi pula dengan segala faktor pendukung dalam mencapai kebutuhan bersama tersebut. Meski pesisir selatan mendapatkan peringkat nomor satu dalam hal komoditas jagung, akan tetapi masyarakat jangan pernah meninggalkan kegiatan penanaman padi.

Bupati menuturkan, banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya. “Saat ini, ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa dipilih yaitu dengan cara tanam padi sistem Jajar Legowo,” ungkapnya.

Baca juga:  Danrem 032/Wbr Kunker Dengan Suasana Penuh Kekeluargaan

Sementara Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Afrizon Nazar mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, salah satu upaya yang dilakukan adalah tanam padi serentak sistem Jajar Legowo.

“Penanaman serentak dengan sistem tesebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan tenaga kerja, mempercepat dan mengefesiensi proses serta menekan biaya produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” tukasnya.

Menurutnya, pembangunan pertanian diperlukan percepatan baik melalui alih teknologi maupun sarana dan prasarana. Alih teknologi itu salah satunya menggunakan sistem Jajar Legowo. Kemudian perluasan areal tanam, pembinaan sumberdaya petani dan lainnya.

Disamping itu perlu dilakukan penyebaran informasi penyuluhan tentang perkembangan inovasi teknologi, harga pasar, permodalan, iklim, serangan hama serta kebijakan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.

“Kita berharap setiap program yang dilaksanakan tidak gagal dan harus berhasil memacu perkembangan sektor pertanian. Itu sangat dipengaruhi oleh kinerja petugas mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai kepada petugas di lapangan, “pesannya.

Sementara, Dandim 0311 Pessel, Letkol Inf Setiya Asmara, menyampaikan masyarakat perlu memanfaatkan para tentara dalam kegiatan pertanian tersebut. Sebab, dalam hal ini TNI juga memiliki peranan sebagai pendampingan dalam mengawal dan mengontrol aktivitas pertanian masayarakat.

Baca juga:  47 Prajurit Kodam I Bukit Barisan Dipecat

“Jadi, tidak ada lagi, masyarakat yang takut sama tentara. Tidak zamanya lagi. Kami ini berbuat untuk rakyat. Jika kami tidak dimanfaatkan ya jadi rugi,” katanya.

Ia berharap peran dan kontribusi TNI untuk terus mendukung kemajuan masayarakat petani betul -betul berjalan maksimal, agar hubungan dan jembatan hati besama rakyat melekat dan akrab.

Selain Bupati dan Dandim 0311 Pada kesempatan itu juga hadir perwakilan Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Afrizon Nazar, Kepala Dinas PSDA, Yusdi Ali umar, Kabid Tanaman Pangan, Yeni Gusti, Camat Koto XI Tarusan, Hadi Susilo dan Ketua Kelompok Tani Tuah Sakato, Syaharuddin Rajo Alam.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel