Menanamkan rasa patriotisme kepada anak-anak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan mendengarkan cerita dari para pelaku sejarah. Seperti yang dilakukan oleh SD Muhamadiyah dalam rangka memperingati hari Pahlawan, para siswa/i dipertemukan dengan para veteran di halaman Makodim 0707/Wonosobo, Kamis (10/11).
“Kegiatan seperti ini akan lebih mengenai kepada anak dari pada hanya sekedar mengikuti upacara saja,” ucap Komandan Kodim Letkol Czi Dwi Hariyono.
Dandim Lebih lanjut berpesan kepada anak–anak bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Menurut Dandim, salah satu contoh menghagai jasa para pahlawan adalah belajar dengan sungguh–sungguh dan memperoleh nilai yang baik sudah merupakan penghargaan kepada pahlawan.
Sedangkan dari pelaku sejarah seorang Veteran Bpk. Nyoto menceritakan kepada anak tentang perjuangannya dahulu mengusir para penjajah yang ingin kembali menjajah bangsa Indonesia. Para pejuang dengan gagah berani berbekal peralatan yang sederhana bergerilya dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka mengorbankan semua yang dimilikinya harta benda termasuk nyawa dipertaruhkannya. Banyak teman yang seperjuangan gugur membela bangsa Indonesia.
“Sekarang kita tinggal meneruskan dan mengisi kemerdekaan ini saja. Buatlah prestasi. Untuk mendapatkan prestasi maka tidak ada cara lain kecuali hanya belajar dengan sungguh–sungguh. Kalau tidak bisa membuat prestasi maka kita jangan sampai membuat pelanggaran,” pesan Nyoto kepada anak-anak.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sukaryo mengucapkan banyak terima kasih kepada Kodim 0707/Wonosobo yang telah berkenan menyambut anak–anak dengan berbagai macam antraksi yang diperagakan oleh anggota Kodim. Dengan ditampilkannya atraksi dari anggota berharap kelak dari ratusan anak yang hadir ada yang menjadi anggota TNI.
Adapun tujuan para siswa/i SD tersebut diajak ke Kodim adalah untuk memotivasi agar tumbuh rasa bela negara. Rasa bela negara harus ditanamkan sejak sedini mungkin sehingga rasa nasionalisme dan patriotisme tertanam kuat disanubari anak–anak. Hal ini penting dilakukan karena saat ini rasa nasionalisme generasi muda mulai agak luntur disebabkan pengaruh dari luar.
Dengan berkunjung dan diperagakan atraksi anak–anak akan lebih bangga terhadap tentara. Mereka diharapkan tidak takut bertemu dengan tentara. Tentara menjadi sahabat anak–anak. Apalagi setelah acara selesai anak–anak dan guru diantar pulang kesekolah dengan menggunakan mobil Kodim.
“Merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan,” kata Bpk Sukaryo.
