Skip to main content
Berita Satuan

Isu Komunis dan TKA Asing, Panglima TNI: Sengaja Dihembuskan untuk Adu Domba Bangsa

Dibaca: 397 Oleh 29 Des 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan isu komunisme dan membanjirnya tenaga kerja asing dari China ke Indonesia, adalah sebuah pembelokkan isu yang sengaja dihembuskan pihak asing.

Isu tersebut, kata Gatot dilakukan agar bangsa Indonesia terlena sehingga tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya yang tengah di kepung oleh kekuatan-kekuatan besar dunia di kancah geo-politik, seperti konflik Laut China Selatan, ISIS, dan ancaman terhadap Blok Masela.

“Sengaja kita ini dibelokkan dengan isu-isu seperti ini. Kalau namanya komunis, (maka) TNI dan umat Islam, tanpa dikomando siap melawan,” kata Gatot dalam ceramah umumnya dalam acara Refleksi Akhir Tahun Fokal IMM di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (28/12). Gatot juga menjelaskan, isu komunisme, seperti Presiden Jokowi yang dikabarkan akan meminta maaf kepada PKI, hanyalah isu yang membuat bangsa Indonesia dipecah belah dan adu domba. Misalnya, wilayah Barat Indonesia yang akan dicaplok oleh China, sementara wilayah Timur Indonesia terancam jadi milik Amerika Serikat.

Baca juga:  Panglima TNI : Prajurit Harus Miliki Jiwa Setia Kawan dan Utamakan Pengabdian

“Saya perlu mengingatkan, semua itu tujuannya adalah untuk memprovokasi rakyat, adu domba, dan memecah belah bangsa,” tambahnya. Gatot juga menyebutkan, isu “Penjarakan Ahok” adalah murni gerakan dari rakyat terutama umat Islam, lalu kemudian ditunggangi untuk isu lainnya yakni Gulingkan RI-1.

Gatot memastikan, isu penggulingan RI-1 ini adalah isu yang didesain oleh pihak luar agar Indonesia menjadi ricuh dan terpecah seperti di negara-negara Arab spring.

“Gulingkan RI-1 itu pesanan dari pihak luar, saya bisa membuktikan dan memastikan hal itu, “ tegasnya.

Buktinya, lanjut Gatot, pada 20 November 2016, ada isu bahwa oknum TNI Kostrad melakukan penganiayaan kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di markasnya di Petamburan, Tanah Abang.

Pihaknya, kata Gatot kemudian memerintahkan jajarannya, termasuk intel TNI untuk menguji kebenaran dan sumber isu yang berhembus.

“Ternyata, didapati bahwa, isu penganiayaan terhadap Habib Rizieq dihembuskan oleh salah satu media Australia. Itu bukti, kita dipecah belah oleh isu dari luar,” tukasnya.

Sumber :  nasional.kini.co.id

Baca juga:  Kodim 0829/Bangkalan Siap Sambut Pembukaan TMMD ke-103

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel