Skip to main content
Berita Satuan

24 Negara MPAT Tempest Express Sepakati Respon Cepat Penanganan Bencana

Dibaca: 26 Oleh 29 Apr 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Jakarta. Sebanyak 24 negara kawasan Asia Pasifik yang mengikuti Multinational Planning Augmentation Team (MPAT) Tempest Express-30, dari tanggal 20- 28 April 2017, menyepakati respon cepat terhadap bencana gempa bumi nasional dan multinasional, di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Hal tersebut disampaikan Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksma TNI Nurhidayat mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menutup secara resmi Seminar MPAT Tempest Express-30.

Laksma TNI Nurhidayat mengatakan, bencana alam terjadi tidak hanya di suatu negara yang sudah siap meresponnya, tetapi fakta membuktikan bahwa bencana alam lebih sering terjadi di luar prediksi serta melebihi kapasitas negara setempat untuk menanganinya sendiri. “Skenario yang digunakan dalam MPAT Tempest Express-30 adalah bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan dan yang berkaitan dengan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu di mana saja, tidak mengenal batas wilayah,” ujarnya.

Waasops Panglima TNI Laksma TNI menyampaikan, dalam Latma MPAT Tempest Express-30 kita belajar dan bersiap diri menghadapi bencana apapun yang mungkin terjadi, secara mandiri, lintas sektoral baik nasional maupun multinasional. “Kita harus menjadi pro-responsive dengan berharap yang terbaik, namun bersiap menghadapi yang terburuk,” ucapnya.

Baca juga:  Kunjungan kerja Pangdam XVII/Cenderawasih di jajaran Korem 174/Anim Ti Waninggap

Lebih lanjut Waasops Panglima TNI menuturkan, tahun ini peserta MPAT Tempest Express-30 merencanakan respon cepat terhadap bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta, dalam skenarionya yang mencakup perencanaan evakuasi terkait potensi dua bencana susulan yakni letusan Gunung Merapi dan Radiasi Nuklir di Sleman Yogyakarta. “Negara Indonesia, Amerika Serikat dan negara-negara MPAT Tempest Express-30 sepakat untuk merespon bersama bencana alam di Yogyakarta dan melaksanakan penanganannya serta memadukan berbagai kemampuan menanggulanganinya,” ujarnya.

Diakhir sambutannya, Waasops Panglima TNI Laksma TNI Nurhidayat mengungkapkan, Latma MPATTempest Express-30 telah menjadi workshop antar instansi multinasional yang sukses, mulai dari rapat perencanaan, hingga survey lokasi, perencanaan respon cepat di ketiga working group (radiological evacuation working group, volcano evacuation working group, humanitarian community and regional organizations subjects working group) serta rapat koordinasi Multi-Agency Coordination Center dan Multi-National Coordination Center dapat berjalan dengan lancar berkat keseriusan serta adanya bekal pengetahuan dan pengalaman para peserta, yang didukung oleh fasilitator dan narasumber yang profesional.

Baca juga:  Kodam VI/Mulawarman Dukung Program Kaltim Steril dan Kaltim Silent

Kegiatan MPAT Tempest Express-30 yang terselenggara atas kerjasama TNI dengan US Pasific Command (USPACOM), diikuti oleh 24 negara yaitu Australia, Cambodia, Maldives, New Zealand, Philippines, Sri Lanka, Tuvalu, Vanuatu, Bangladesh, Canada, Indonesia, Korea, Brunei, Germany, Italy, Malaysia, Nepal, Papua New Guinea, Singapore, Thailand, United Kingdom, Vietnam, Solomon Island, Tonga, dan United States.

Turut hadir dalam upacara penutupan diantaranya, Kaskohanudnas I TNI AU Marsma TNI Fachri A, Wakapuskes TNI AD Brigjen TNI dr. Heru, Kolonel Andrew Marble Athan USA di Indoneisa dan Stephen Takekoshi Kepala Bagian Kerjasama Latihan dan Program Multinasional (USPACOM J712), Kemensos, Kemenkes, Pemprov Yogyakarta, Pemkab Sleman, Pemkab Bantul, BNPB, BPBD Yogyakarta, BATAN Yogyakarta, Kantor SAR Yogyakarta (Basarnas/SAR) dan Polda Yogyakarta.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel