Skip to main content
Berita Satuan

Kyai dan Ulama Turut Berperan Aktif Berjuang Merebut Kemerdekaan

Dibaca: 374 Oleh 17 Apr 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Puspen TNI, Para Kyai dan Ulama turut berperan aktif berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perjuangan mereka tidak bersifat Kedaerahan dan tidak di suatu tempat saja, melainkan di seluruh wilayah Indonesia. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dihadapan 10.000 Santri Pondok Pesantren Buntet, pada acara Haul Al-Marhumin Sesepuhan Warga Pondok Buntet, di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017).

Panglima TNI menyampaikan, sejarah tidak bisa terpisahkan antara Ulama, para Santri dan TNI dalam merebut Kemerdekaan Indonesia. “Bangsa Indonesia merdeka karena peran aktif para Kyai dan Ulama bersama-sama dengan umat agama lain, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat dalam meraih kemerdekaan,” katanya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, perjuangan para ulama dan TNI, pertama kali dipimpin Panglima Besar Jenderal Soedirman. “Bahkan oleh prajuritnya, Pak Dirman dipanggil dengan sebutan Kyai. TNI tidak bisa terlepas dari para Kyai dan para Ulama serta Santri,” ucapnya.

Baca juga:  KASREM 044/GAPO PIMPIN RAPAT INVENTARISASI ASET TNI AD DI WILAYAH KOREM 044/GAPO

Panglima TNI juga menegaskan, saat ini masyarakat sudah mulai membentuk kelompok-kelompok, ada yang merasa hebat sendiri, merasa paling berperan dalam mendirikan bangsa ini. “Inilah yang harus kita waspadai, adanya kelompok yang paling merasa benar, paling hebat, tidak seperti ulama yang bersatu padu bersama agama lainnya dan bangkit pada saat bangsa membutuhkannya,” ungkapnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan, dalam mengisi kemerdekaan dan mempertahankan NKRI agar tetap berdiri teguh dan tidak membedakan agama satu dengan yang lainnya. “Negara Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam harus benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan,” ujarnya.

Panglima TNI berharap, momentum haul ini untuk membangkitkan kebersamaan sesama Ulama dan Santri yang turut berperan berjuang merebut kemerdekaan. “Jangan sia-sia kan mereka, kita lanjutkan perjuangan dengan bergandengan tangan agar bangsa Indonesia tetap aman, tenteram dan hidup dalam sendi-sendi Pancasila,” ungkapnya.

Turut hadir pada acara tersebut antara lain Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Kapusbintal TNI, K.H. Anas Arsyad (pengasuh Ponpes Buntet) juga sebagai dewan pengawas Ponpes Buntet Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) dan para sesepuh dan warga Buntet Pesantren 2017.

Baca juga:  Panglima TNI Hadiri Ekspedisi Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel