Skip to main content
Berita Satuan

Prajurit Kontingen Garuda Unifil 2017 Peringati Hari Sumpah Pemuda Di Daerah Penugasan.

Dibaca: 147 Oleh 30 Okt 2017Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD -. Prajurit Kontingen Garuda UNIFIL 2017 menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) di daerah penugasan di Lebanon. Upacara peringatan HSP ke-89 tahun 2017 digelar di empat tempat sesuai dengan wilayah sektor operasional satuan tugas (Satgas) masing-masing, diantaranya Satgas Indobatt dilaksanakan di lapangan Soekarno Markas Indobatt UNP 7-1, Satgas MPU dilaksanakan di lapangan upacara Markas MPU UNP 7-3, Satgas MTF dilaksanakan di Geladak KRI Usman Harun 359, Beirut dan Satgas FHQSU, FPC, MCOU, CIMIC dan Hospital Level II dilaksanakan di Lapangan Upacara Sudirman Camp UNIFIL HQ Naqoura Lebanon, Sabtu (28/10/2017).

Komandan Kontingen Garuda UNIFIL 2017 Kolonel Inf Surya Wibawa S bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Sudirman Camp UNIFIL HQ Naqoura Lebanon. Turut hadir diantaranya Komandan Satgas FPC, Komandan Satgas MCOU, Komandan Satgas Cimic Unit, Komandan Satgas Hospital Level II dan para perwira Satgas.

Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Bulan Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan, maka dari itu seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum ini sebagai awal perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga:  Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield Tahun 2023 Resmi Ditutup

4a__2_

Menteri Pemuda dan Olahraga dalam amanatnya yang dibacakan oleh inspektur upacara mengatakan bahwa 89 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta mengumandangkan Sumpah Pemuda. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar yang 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Para peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia dari belahan barat Indonesia, terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari belahan timur Indonesia diwakili Johannes Leimena kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon, Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes.

Baca juga:  Kunjungan Force Chief of Staff Unamid ke Markas Indobatt di Afrika

Para pemuda kala itu memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia.

Menpora, mengutip pidato dari Presiden Republik Indonesia pertama, Bung Karno, yang pernah menyampaikan:
“Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,”

“Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah pelah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan, ” ujar Menpora dalam amanatnya.

Diakhir amanatnya, Menpora RI mengajak para pemuda mengucapkan rasa syukur bahwa di Era pemerintahan Presiden Republik Indonesia saat ini, Bapak Ir. Joko Widodo telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia. Pada bulan Juli 2017 yang lalu, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus digelorakan bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, bergandengan tangan bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928.

Baca juga:  Pengakuan Internasional Terhadap Indonesia Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel