Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

Hotspot Menurun, Satgas Karhutla Kalteng Tetap Kerja Keras

Dibaca: 27 Oleh 08 Feb 2018Februari 15th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Palangkaraya. Masih segar dalam ingatan tahun 2015 titik panas (hotspot) di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan sangat masif, bahkan sulit dibendung.

Imbas dari kebakaran hutan saat itu, asapnya menyeberang ke negara tetangga. Hal ini berpengaruh terhadap hubungan diplomatik Indonesia, Singapura dan Malaysia. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ketika Presiden Joko Widodo bertemu dengan pemimpin kedua negara tersebut selalu disinggung masalah asap. Namun dalam dua tahun terakhir, hotspot turun drastis. Presiden Jokowi memberi apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan hotspot Karhutla.

1a__3_

Kalimantan Tengah, sebagai daerah yang memiliki hutan yang sangat luas, bertanah gambut dan penduduk yang sebagian memiliki anggapan membuka lahan dengan membakar sebagai tradisi, tentu sangat rentan terjadinya kebakaran yang masif. Namun dengan pencegahan dan pemadaman yang intensif dari Satgas Karhutla, maka dalam dua tahun terakhir, Kalteng mengalami penurunan hotspot yang signifikan.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam satu kesempatan, Danrem 102/Pjg Kolonel Arm M Naudi Nurdika selaku Dansatgas Karhutla Kalteng mengatakan, menurunnya hotspot tidak terlepas dari kerja keras semua pihak, terutama Satgas di wilayah. “Dengan adanya Protap (Prosedur Tetap), begitu ada hotspot langsung susun rencana dan lakukan tindakan, sangat efektif. Sosialisasi yang terus-menerus dilaksanakan ke seluruh wilayah juga cukup efektif,” tandasnya.

Baca juga:  KODIM 1002/BRB LAKSANAKAN UPACARA BENDERA

“Seperti beberapa minggu yang lalu, sempat ada hotspot di wilayah Kotim, Satgas terpadu Karhutla Kodim 1015/Spt, bersama unsur terkait langsung bertindak, maka hotspot langsung teratasi,”ujarnya.

Dansatgas menambahkan, penanganan Karhutla merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Perlu kreativitas dan inovasi, agar pencegahan dan penanggulangan Karhutla menjadi efektif dan efisien. Apalagi tahun ini ada event internasional di Jakarta dan Palembang, jangan sampai ada asap. Yang dipertaruhkan adalah kredibilitas bangsa Indonesia. “Jadi Satgas Karhutla tetap dituntut kerja keras,”pungkasnya. (Penrem102/pjg)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel