Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Sektor Pertanian Turunkan Tingkat Kemiskinan di Banyuwangi

Dibaca: 16 Oleh 25 Mar 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Banyuwangi. Pariwisata berbasis agro, akhirnya berhasil mengentas kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, menurunnya angka kemiskinan di wilayah itu, memperoleh apresiasi dari Presiden RI, Ir. Joko Widodo.

Hal itu, dikatakan Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, M. Si., saat panen raya bawang putih bersama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Waaster Kasad Brigjen TNI Dudung Abdurachman, Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos., dan Plt Dirjen Hortikultura Kementan RI, Syukur Irwantoro, Kamis, (22/3/2018).

bra7b

“Selama berjalannya pariwisata berbasis agro tersebut, kemiskinan di Banyuwangi berhasil menurun dengan angka 8,6%,” ungkap Bupati.

Dirinya juga menambahkan bahwa pihaknya telah memiliki komitmen untuk membangun tanpa merusak lingkungan sekitar. Hal itu, dibuktikan dengan adanya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di sekitar Bandara yang berhasil bertahan selama 7 tahun.

“Di sekitar bangunan Bandara, terdapat lahan pertanian seluas 500 hektar. Lahan itu, tanpa menyentuh, apalagi merusak bangunan tersebut,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa wilayah Kabupaten Banyuwangi dinilai memiliki daya tarik tersendiri di sektor pertanian.

Baca juga:  Prajurit TNI Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Pantai Wisata Watu Pecak

“Aku bangga dengan Bupati Banyuwangi yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 34%, turun menjadi 8,6%. Apalagi, itu ditunjukkan melalui prospek pertanian,” ujarnya.

Rencananya, dalam mendukung upaya tersebut, dirinya berencana akan memberikan bantuan 8 unit traktor roda 6. “Ke depan, kami akan membangun dari pinggiran, khususnya perbatasan agar setelah panen dapat langsung di ekspor ke negara tetangga,” kata Mentan.

“Indonesia memiliki lahan yang bagus, matahari bersinar lebih dari 8 jam. Tapi, mengapa Indonesia tidak dapat ekspor? Hal ini, disebabkan kurangnya ketekunan. Kami punya bibit banyak, silahkan ajukan sebanyak-banyaknya,” tuturnya. (Pendam V/Brw).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel