Skip to main content
Berita Satuan

TNI Bersihkan Area Likuifaksi di Balaroa

Dibaca: 39 Oleh 24 Okt 2018Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

PALU BARAT, tniad.mil.id – Kegiatan clearing lokasi di Balaroa bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma masyarakat, karena kalau dibiarkan rumah-rumah masih hancur, masyarakat yang datang untuk melihat akan merasa trauma berkepanjangan.

Hal tersebut dikatakan Komandan Batalyon Zeni Tempur (Danyonzipur) 17/AD Letkol Czi Pabeta dihadapan awak media, disela-sela pengerjaan pemerataan lokasi yang terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (23/10/2018).

Diungkapkan Danyonzipur 17/AD, pekerjaan yang dilakukan prajuritnya bersama rekan-rekan dari Yonzipur 8/SMG dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), merupakan perintah dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang diarahkan kepada Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Tri Soewandono, untuk membersihkan area Balaroa agar menghilangkan rasa trauma warga.

“Untuk itu, TNI bekerja sama dengan Kementerian ESDM melaksanakan clearing, agar dilihat nyaman dan layak. Kemudian, setiap masyarakat yang melihat sudah berubah kondisinya tidak lagi ada rasa trauma lagi,” ungkap Pabeta.

Area yang sedang dibersihkan, lanjutnya, luasnya sekitar 84 hektar dan sudah dikerjakan selama tiga hari. Untuk target pada hari ini sudah dikerjakan sekitar 50%.

Baca juga:  Panglima TNI Kunjungi Yonif 731/Kabaresi Maluku

“Target kami kedepan mudah-mudahan cuaca mendukung agar empat hari lagi area ini semuanya sudah diratakan,” ucapnya.

Ada sekitar 20% atau 8-9 hektar yang tidak bisa dimasuki oleh alat berat, karena kondisi tanah yang labil. Apabila dilintasi akan membahayakan bagi operator dan alat berat tersebut.

“Oleh sebab itu, kami harus berhati-hati dalam mengoperasionalkan alat berat supaya tidak terjerembab dan harus yakin betul bahwa tempat itu aman untuk kita lewati,” ungkapnya.

Menurutnya, aAmlat berat yang dikerahkan dalam meratakan area likuifaksi sebanyak 22 alat berat, yaitu enam unit buldozer dan 16 unit excavator.

“Saya rasa cukup untuk meratakan tempat seluas 84 hektar ini. Tinggal kami mengefektifkan penggunaan alat berat tersebut,” ucap Pabeta.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel