Skip to main content
Kostrad

Satu Bulan Terbaring Lemas, Alo Kefi di Gendong Anggota Satgas menyeberangi Sungai.

Dibaca: 41 Oleh 09 Mar 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA – tniad.mil.id,- Alo Kefi (47 tahun), warga Dusun Lasena 1 dievakuasi Satgas Pamtas Yonmek 741/GN, karena menderita sakit dan terbaring lemas selama satu bulan.

Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas Yonmek 741/GN Mayor Inf Hendra Saputra, dalam rilis tertulisnya, di Kecamatan Bikomi Ninulat, Timor Tengah Utara (TTU), Jumat (09/3/2019).

Diungkapkan Dansatgas, pada hari Kamis (7/3/219), salah seorang warga Lasena 1, Ose (50 tahun) melaporkan bahwa keluarganya menderita sakit dan terbaring lemas hampir satu bulan, dan dirinya minta tolong agar Danpos Aplal Letda Inf Hermansyah membantu memeriksa dan membawanya berobat ke Puskesmas terdekat.

Untuk diketahui Lasena 1 merupakan sebuah dusun yang berada di desa Tasinifu , Kecamatan Mutis yang terletak sekitar 26 km di sebelah barat Kota Kefamanu.

“Dikarenakan sarana kesehatan terbatas, Letda Hermansyah segera menelepon Dokter Puskesmas Tasinifu dr.Syahrin Nadapdap dan menceritakan kondisi Alo Kefi. Setelah mendengar penyampaian dari LetdaHermansyah, tak lama kemudian Dokter datang bersama dua orang tenaga medis berikut ambulance ,” imbuh Hendra.

Baca juga:  650 Prajurit Yonif 142/ KJ Akan Mengikuti Latihan Pembentukan Raider

Dokter dan anggota Satgas, lanjut Hendra, segera berangkat menuju ke rumah Alo Kefi.

“Namun, dikarenakan harus melalui sungai dan jalan yang dilalui terjal dan licin, maka anggota Satgas dan dokter pun berangkat ke rumah Alo Kefi dengan berjalan kaki,” ungkapnya.

“Sesungguhnya jarak dari tempat pemberhentian ambulance (dipinggir sungai) ke rumah (Alo Kefi) sekitar 700 meter. Setibanya di rumah, dokter langsung memeriksa kondisinya dan menyampaikan bahwa yang bersangkutan harus di evakuasi ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” imbuh Hendra.

Akan tetapi, ujar Hendra, keluarga mereka awalnya tidak menyetujui Alo Kefi dibawa ke Puskesmas.

“Mereka beralasan harus diadakan ritual adat lebih dahulu. Namun setelah diberikan pemahaman oleh Letda Hermanysah bahwa sakit Bapak Alo akan semakin parah dan memerlukan perwatan medis, dan setelah itu baru diadakan ritual adat,” terangnya.

“Syukurlah dengan adanya pemberian pemahaman hampir 15 menit, akhirnya keluarga pun menyetujui Bapak Alo dirujuk (ke Rumah Sakit),” imbuh Hendra.

Senada yang disampaikan Dansatgas, Hermansyah menjelaskan bahwa kondisi Alo Kefi sudah sangat lemas dan ketika diajak berjalan pun sudah tidak mampu.

Baca juga:  Kami Senang, Mainan Kami Bisa Digunakan Lagi, Terima Kasih Bapak Tentara

“Baru berjalan sekitar 100 meter, dari rumah, Bapak Alo lemas dan tidak sanggup berjalan. Dengan kondisi tersebut, maka tidak ada alternatif lagi, anggota Satgas langsung menggendongnya,”kata Hermansyah.

“Anggota pun menggendongnya menyeberangi sungai yang cukup licin, sekitar 600 meter, untuk kemudian dibawa dengan ambulance untuk penanganan darurat dan selanjutnya di evakuasi ke Puskesmas untuk penanganan lebih intensif,” tambahnya.

Berkat bantuan pertolongan dari Dokter dan anggota Satgas, hingga kini Alo Kefi sudah ditangani oleh tenaga medis di Puskesmas Tasinifu dan sudah mulai pulih dan bisa berjalan.

“Mungkin saat sakit, makannya kurang diperhatikan. Semoga Bapak Alo dapat segera sembuh dan berkumpul bersama keluarganya dan belajar dari situasi ini kami akan mengajak Dokter dari Puskesmas untuk melaksanakan sosialisasi tentang kesehatan kepada masyarakat agar mereka mau berobat secara medis,” pungkas Hermansyah. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel