Skip to main content
Kodam XII/Tanjungpura

Alunan Azan dan Tartil Al Qur’an Semarakkan Ramadhan di Perbatasan RI-Malaysia

Dibaca: 85 Oleh 21 Mei 2019Tidak ada komentar
Img 20190521 Wa0036
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Alunan Azan dan Tartil Al-Quran menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadhan 1440/H di Masjid Al Hidayah, Sekayam, perbatasan RI-Malaysia.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonmek 643/WNS, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (21/5/2019).

Diungkapkan Dansatgas, lomba lomba Azan dan Tartil Al-Quran digelar pada Senin (20/5/2019), dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan, diikuti puluhan anak-anak dari Entikong, Sekayam serta Noyan, 3 orang dari kecamatan wilayah Lini Satu dan 2 orang dari perbatasan Kabupaten Sanggau dengan Malaysia.

“Lomba ini dikhususkan bagi anak-anak dalam membentuk karakter generasi perbatasan yang beriman, juga sebagai sarana untuk mengasah potensi dan kompetensi mereka dalam membaca Al-Qur’an,”ujarnya.

Lanjutnya, salah satu tugas Satgas Pamtas yaitu melakukan pembinaan teritorial, diantaranya mengajar anak-anak di sejumlah TPA, anjangsana, dan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) kreatif.

“Dengan mengajar di sejumlah Taman Pendidikan Al-Qur’an di perbatasan, Satgas akan terus berkomitmen untuk ikut serta memajukan pendidikan dan akhlak anak-,”jelasnya.

Baca juga:  Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bantu Antar Jemput Anak Sekolah Terdampak Banjir Di Perbatasan.

Menurut Dansatgas, lomba ini juga untuk melihat sejauh mana pembinaan yang sudah dilakukan prajurit terhadap anak-anak TPA.

“Pemilihan lokasi lomba di Desa Lubuk Sabuk ini pun terbilang unik, karena letak geografisnya berada di perbatasan negara dengan keberagaman agamanya,”jelasnya.

Desa ini kata Dwi Agung Prihanto, masyarakatnya tidak saja Muslim, non Muslim juga banyak. Kemudian letak Masjid ini juga unik, posisinya berada cukup jauh dari pemukiman Muslim,” ujar Dansatgas.

“Walaupun agak jauh dari pemukiman Muslim, pemeluk agama yang lain begitu toleran. Inilah yang membuat kita (Satgas) bangga akan kehidupan di perbatasan, kebersamaan dan saling menghormati begitu nyata terjadi,”tuturnya.

Sementara itu, Muhammad Fauzani Alhuzaini (10), juara lomba azan menuturkan, sangat senang bisa mengikuti lomba, dengan mengikuti lomba tersebut bisa mengukur kemampuannya menyerukan panggilan sholat.

“Mau ikut lomba karena banyak yang ikut, ada tantangannya kalau banyak yang ikut jadi bisa tahu kemampuan. Terus bisa sambil belajar juga sama Om Tentaranya,” pungkasnya polos.

Usai acara dilanjutkan dengan silahturahmi dan buka puasa bersama dengan masyarakat perbatasan. (Dispenad)

Baca juga:  Satgas Yonif 512 Beri Pengobatan Gratis Kepada Masyarakat Papua

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel