Skip to main content
Kodam IX/Udayana

Budi Daya Garam, Satgas Pamtas Yonif 741 Tingkatkan Ekonomi Warga

Dibaca: 18 Oleh 16 Mei 2019Tidak ada komentar
Img 20190516 Wa0031
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Untuk membantu meningkatkan perekonomian warga, Satgas Pamtas Yonif 741 /GN mengajarkan kepada Remi Sunik (54), warga di perbatasan RI-RDTL, tentang pengolahan garam berkualitas menjadi garam dapur.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra,S.Sos., M.M., M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Tumur Tengah Utara (TTU), NTT, Kamis (16/5/2019).

Diungkapkan Dansatgas, saat ini NTT merupakan salah satu produsen garam untuk membantu kebutuhan garam masyarakat, namun karena kurangnya pengetahuan tentang pengolahannya maka warga Bijaepasu, Kecamatan Miomafo Tengah hanya membudidayakannya hanya dalam bentuk garam mentah yang harganya pun relatif rendah.

“Selama ini warga menjual garam mentah tanpa ada pengolahan, sehingga nilai jualnya pun rendah, dibawah harga rata-rata yang ditetapkan pemerintah,”ujarnya.

“Melihat keadaan itu, saat melaksanakan anjangsana, dua orang anggota Satgas yaitu Serda Sapto Nugroho dan Pratu Hendri Oktafiantoro tergerak membantu Bapak Remi Sunik sekeluarga untuk meningkatkan kualitas garamnya, agar memiliki nilai jual yang tinggi,”tambah Hendra.

Dikatakan Hendra, saat ini harga garam mentah non yodium Rp 40.000,- per karung dan
harga garam dapur Rp. 120.000 per karung

Baca juga:  PANGDAM PIMPIN UPACARA PARI PURNA

“Selama seminggu, warga bisa menghasilkan sekitar 7 karung atau 350kg. Jadi dengan peningkatan kualitas menjadi garam dapur maka warga setidaknya dapat berpotensi menerima pendapatan sekitar ………………….rupiah dari semula hanya mendapatkan Rp 2.450 ribu”tegas Hendra.

“Untuk zodium, tidak digunakan dan diganti dengan dengan kelapa yang sudah dicampurkan dalam proses pemasakan. Ini juga sduah mendapatkan penilaian dari kantor perdagangan bawah garam ini baik digunakan,” imbuhnya

Pengetahuan ini, lanjut Hendra, selain dari pengalaman anggota sebelum menjadi prajurit juga didapat dari internet maupun buku-buku lainnya.

“Saat ini kita sangat mudah mempelajari berbagai hal, demikian juga dengan Sersan Sapto dan Pratu Hendri, dengan tekad membantu dan meningkatkan kesejehatreaan masyarakat, akhirnya bisa membantu Bapak Remik dan Ibu Seravina menghasilkan garam berkualitas dengan harga yang sangat ekonomis,” tegas Hendra.

Sementara itu, Remi Sunik, mengucapkan terima kasih kepada Satgas telah diberikan pengetahuan cara mengolah garam dan saat ini memilik nilai jual yang lebih daripada sebelumnya.

“Betul, kini konsumen kami makin bertambah karena kualitas garam jauh lebih meningkat, jika sebelumnya kami menjualnya hanya garam mentah, kini berkat bimbingan Bapak-Bapak TNI, garam kami sudah laku di pasaran,”tuturnya.

Baca juga:  Bersama Sisihkan Gaji, Babinsa dan Babinkamtibmas Beri Bantuan Sembako ke Orang Tua Jompo

“Dengan adanya perubahan ini, semoga warga yang lain nanti bisa mengikutinya karena menguntungkan,”pungkasnya. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel