Skip to main content
Kodam Iskandar Muda

Motor Pintar Babinsa, Tingkatkan Literasi di Wilayah Terisolir

Dibaca: 36 Oleh 05 Mei 2019Tidak ada komentar
4fghk
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Sejumlah Motor Pintar Babinsa Kodim 0116/Nagan Raya yang membawa buku bacaan dilakukan dalam rangka meningkatkan literasi wilayah terisolir di Kabupaten Nagan Raya.

Hal tersebut dikatakan Komandan Kodim (Dandim) 0116/ Nagan Raya, Letkol Kav Nanak Yuliana dalam rilis tertulisnya di Nagan Raya.

Menurut Nanak literasi dasar yang perlu dikuasasi adalah literasi baca-tulis. Membaca dan menulis merupakan literasi fungsional dan berguna besar dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, anak-anak dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern saat ini,” ujarnya

“Membaca merupakan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar bagi kehidupan,” imbuhnya.

“Seperti yang dilakukan Kopda Agus Babinsa Koramil 09/ST dengan membawa motor dinas yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa dan dipasang kotak yang berisi buku bacaan menjangkau Desa Blang Lango,” ungkapnya.

Menurutnya Desa Blang Lango adalah sebuah desa terpencil dan terisolir, akses jalan yang rusak dan minimnya infrastruktur jalan.

Baca juga:  Mayjen TNI Tatang Sulaiman Bangga Pernah Menjadi Bagian Prajurit Kodam Iskandar Muda

“Untuk menuju kesana kita harus menyeberang dengan rakit dengan ongkos lima ribu sekali jalan,” terangnya.

Ia berharap, melalui motor Pintar Babinsa diharapkan dapat meningkatkan minat baca dikalangan warga dan anak-anak ke wilayah yang dikunjungi selain itu untuk wadah komunikasi Babinsa dengan warga desa binaan.

Terpisah, Danramil 09/Seunagan Timur, Lettu Inf Sutiyar, mengatakan setiap Babinsa ia perintahkan untuk membawa motor Pintar Babinsa agar dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil di desa binaan masing-masing.

“Ada 34 desa di Kecamatan Seunagan Timur, sebagian besar wilayah berada di seberang sungai Kreung Seunagan yang tidak ada akses jalan,” jelasnya.

“Untuk menjangkau wilayah tersebut kita harus menggunakan rakit atau perahu, hal ini yang membuat sebagian warga merasa terpencil dengan ketiadaan akses transportasi,” pungkasnya.(Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel