Skip to main content
Kostrad

Bantu Bangun Papua, Satgas Yonzipur 8 dan Warga Nduga Hidup Harmonis

Dibaca: 95 Oleh 28 Jun 2019Tidak ada komentar
Bantu Bangun Papua, Satgas Yonzipur 8 Dan Warga Nduga Hidup Harmonis
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Batalyon Zeni Tempur 8/SMD (Yonzipur 8/SMD) yang meneruskan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga, dapat berbaur dan hidup harmonis dengan Warga Nduga, Papua, pasca insiden penembakan para pekerja PT. Istaka Karya, 2 Desember 2018 silam.

Hal tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam rilis tertulisnya di Jayapura, Papua, Kamis (27/6/2019).

Dikatakan Kapendam, ratusan warga Kabupaten Nduga di beberapa distrik yakni Distrik Mbua, Yall dan Yigi telah mengungsi ke hutan akibat serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Papua.

Akibat insiden tersebut, aparat keamanan melakukan penegakan hukum (Gakkum) terhadap Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang menyebut diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan mengklaim sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.

“Tidak hanya berdampak di tiga distrik tersebut, pengaruh insiden penembakan itu juga berdampak di beberapa distrik lain seperti Kota Kenyam dan sekitarnya, “ ujar Kapendam.

Kota Kenyam, jelas Aidi, merupakan Ibu kota Kabupaten Nduga yang merupakan daerah yang baru yang mulai berkembang dan banyak sekali pembangunan wilayah di dalam Kota Kenyam dalam rangka pengembangan daerah.
Salah satunya adalah pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah Kenyam sampai dengan Wamena yang disebut Proyek Trans Papua.

Baca juga:  Brigjen TNI Benny Susianto, S.I.P. Resmi Jabat Pangdivif-2 Kostrad

“Pasca insiden penembakan, banyak pekerja dan pendatang yang merasa takut bekerja di wilayah Nduga dan mereka berbondong-bondong mengungsi keluar wilayah Nduga ada yang ke wilayah Timika dan kebanyakan dari mereka kembali ke kampung halamannya,” terangnya.

“Menanggapi hal tersebut, demi kelancaran program membangun wilayah Papua, pemerintah tidak tinggal diam dan mengirim pasukan TNI (Yonzipur 8/SMG) untuk membantu pembangunan infrastruktur jembatan di jalan Trans Papua menggantikan instansi BUMN yang tidak dapat melanjutkan pekerjaannya pasca insiden penembakan, “ imbuhnya.

Aidi menerangkan, Yonzipur 8/SMG dibawah pimpinan Mayor Czi Catur Witanto, S.I.P., M.Si., M.Tr(Han), melaksanakan tugas pembangunan infrastruktur jembatan di jalan Trans Papua dari dua sektor, yaitu Sektor Mbua terdiri dari 70 personel TNI yang bertugas menggantikan pembangunan jembatan yang dilaksanakan PT. Istaka Karya, dan Sektor Kenyam terdiri dari 80 personel TNI bertugas menggantikan PT. Brantas Abipraya.

Dalam bulan pertama memasuki daerah tugas, lanjut Aidi, masyarakat sekitar Kota Kenyam maupun di daerah-daerah tempat pembangunan jembatan terlihat acuh-tak acuh seakan tidak peduli dan menolak kehadiran TNI di Kota Kenyam, dalam beberapa kali kesempatan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat sering kali tidak dihiraukan dan kadang hanya lewat begitu saja.

Baca juga:  Kontingen TNI AD Sabet Tropi Juara Umum Lomba Tembak Piala Panglima TNI 2017

Namun, berkat semangat dan kerja keras serta keramahan Prajurit Yonzipur 8/SMG di daerah tugas, hubungan harmonis dengan masyarakat mulai terjalin dan TNI dapat membaur dengan masyarakat Nduga mulai dari lapisan bawah sampai dengan Bupati Nduga yang berkantor di Kota Kenyam.

“Ringan, tekun tapi pasti, itulah tekad dalam menjalin keharmonisan dengan masyarakat Nduga, hal ini dilaksanakan antara lain dengan mengajak masyarakat sekitar untuk ikut bermain bola voli bersama, disamping itu mengajarkan mereka teknik dalam memukul, passing dan smash yang baik, “ tukas Aidi.

Selain permainan bola Voli, prajurit Yonzipur 8/SMG juga melaksanakan anjangsana dan membagikan bahan kebutuhan dasar berupa baju layak pakai dan bahan makanan berupa beras, mie, gula dan kopi di area sekitar pembangunan jembatan.

Hal ini dimaksudkan untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat dan membantu memperbaiki taraf hidup masyarakat yang sedang membutuhkan.

“Suasana kedekatan dengan masyarakat ini terlihat dengan banyaknya masyarakat di sekitar Kamp atau Pos dan berdatangan ke lokasi untuk bermain voli bersama ataupun bersenda gurau, “ tambahnya.

Begitupun suasana keharmonisan dengan masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan jembatan Kali Jun dimana penduduk sekitar sering datang ke sekitar Camp di Kali Jun membawakan sayuran dan umbi-umbian hasil kebun mereka.

Baca juga:  Prajurit Kostrad Ukir Prestasi Kejuaraan Nasional Panahan Piala Bergilir Presiden 2023

“Tidak sampai disitu saja, upaya pendekatan pun dilakukan oleh prajurit Yonzipur 8/SMG saat melaksanakan Hari Raya Idul Fitri di daerah tugas yaitu dengan mengundang warga sekitar dan para pejabat pemda (Bupati beserta perangkatnya) untuk menghadiri acara halalbihalal yang dilaksanakan di Camp Yonzipur 8/SMG”, pungkas Aidi.

Karius (50) warga sekitar lokasi pekerjaan Jembatan Kali Jun Kota Kenyam menyatakan, rasa senangnya dengan kehadiran TNI yang melanjutkan pembangunan jalan dan jembatan di wilayahnya.

“Bapak-bapak tentara disini datang buat bangun jalan dan jembatan, saya senang mbapak tentara baik -baik, saya bawa ubi, sayur buat bapak – bapak tentara, ” ujar Karius dengan logat Papuanya.

Sementara itu Bupati Nduga Jarius Gwijangge pada kesempatan halalbihalal juga menyampaikan hal yang sama.

“Saya senang dengan kehadiran TNI karena membantu pembangunan jembatan di Tanah Papua, sehingga Papua bisa lebih cepat berkembang”, ujar Jarius.

Senada dengan hal tersebut, gadis belia Lucita (15), dengan penuh harapan dapat terus bermain voli dengan personel TNI yang bertugas.

“Saya senang dengan kakak tentara, baik -baik su mau ajarkan kita-kita main voly ee..,” tuturnya dengan senyum riang. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel