Skip to main content
Kostrad

Dorong Perekonomian di Perbatasan, Satgas Yonif PR 328 Jamin Kondisi Keamanan Lintas Batas

Dibaca: 19 Oleh 09 Jul 2019Tidak ada komentar
Dorong Perekonomian Di Perbatasan, Satgas Yonif Pr 328 Jamin Kondisi Keamanan Lintas Batas
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA,tniad.mil.id – Sebagai wujud dukungan dalam mendorong kemajuan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 328/DGH menjamin kondisi keamanan lintas batas bagi para pelaku pasar.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han).,saat menghadiri rapat kondisi Pasar Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Selasa (9/7/2019).

Diungkapkan Dansatgas, rapat pada Senin (8/7/2019) Kemarin, dilaksanakan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Jayapura membahas tantangan yang dihadapi pasar rakyat ini.

“Dengan inovasi-inovasi yang bisa mengembangkan perekonomian, pasar di perbatasan RI-PNG di Skouw bila dikelola baik, masyarakat pun pasti sejahtera jika ada kerja sama dengan pemerintah PNG,” jelasnya.

Selain itu lanjutnya, dalam kunjungan Menteri Keuangan RI beberapa bulan silam yang mengeluarkan Permenkeu RI No. 80/PMK.04/2019 tentang Impor dan Ekspor barang yang dibawa oleh pelintas batas, perlu ada aturan yang mengingat.

“Jadi rapat ini untuk membahas meningkatkan perekonomian Pasar Skouw dari segi daerah maupun nasional dengan melihat banyaknya masyarakat PNG yang berbelanja di pasar tersebut,” ujar Mayor Erwin.

Baca juga:  Letjen TNI Hinsa Siburian Beri Pengarahan Terakhir Kepada Prajurit Kopassus

Ditambahkan Erwin, untuk mengelola pasar hendaknya juga ada pembaruan sistem masuk bagi warga PNG yang berada di wilayah perbatasan.

“Ada dua sistem metode pendekatan yaitu pendekatan security dan pendekatan ekonomi, dimana nanti dapat meningkatkan perekonomian yang stabil dan disokong dengan pengamanan yang kuat,” jelasnya.

“Bea Cukai juga perlu menggandeng komponen masyarakat agar adanya integritas seluruh stakeholder dengan satu tujuan dalam menegakkan aturan,” tutur alumni Akmil 2002 ini.

Seperti diketahui bahwa wilayah perbatasan masih kental dengan adat budaya masyarakat, sehingga dibutuhkan sosialisasi kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengikut peraturan yang ada.

“Dan yang tak penting adalah faktor pengamanan agar ada aturan yang spesifikasi mengatur tentang barang-barang yang boleh atau tidak boleh dibawa oleh pelintas batas,” pungkasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Divisi Imigrasi Papua, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Administrator PLBN Skouw, Kepala Karantina Pelabuhan Kelas II Jayapura dan Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Ikan Jayapura. (Dispenad)

Baca juga:  Penerimaan Jabatan Ketua Persit KCK Cabang VII IT PG Kostrad Dari Ketua Persit KCK Gabungan Kostrad

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel