Skip to main content
Artikel

Tanggap dan Peduli Langkah Nyata dalam Kepanikan Bencana

Dibaca: 433 Oleh 25 Jul 2019Tidak ada komentar
Tanggap Dan Peduli Langkah Nyata Dalam Kepanikan Bencana
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

(oleh : Kolonel Inf Erwin, S.I.P., Aster Kasdivif 2 Kostrad)

Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Kepanikan yang ditimbulkan oleh suatu bencana merupakan fase krusial yang harus menjadi atensi bagi seluruh komponen yang bertanggung jawab dalam penanggulangan dan penanganan pasca bencana. Jika pada bencana alam, lazim kita mengenal istilah tanggap darurat dimana pada tahapan ini memerlukan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana.

Pencarian dan penyelematan (evakuasi) korban menjadi tugas utama karena menitikberatkan pada usaha dan upaya untuk mencari, memberikan pertolongan dan menyelamatkan jiwa manusia yang terkena dampak bencana, yang dalam perosesnya merupakan suatu kegiatan operasi kemanusiaan guna memberikan dampak psikologis bagi korban yang terdampak bencana. Operasi yang sering disebut dengan Search and Rescue (SAR) ini dilaksanakan secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya/potensi yang ada, baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia yang ada dengan melibatkan berbagai pihak yang terdiri dari unsur Pemerintahan/Kementerian, Basarnas, TNI-Polri, Organisasi Sosial Kemasyarakatan serta komponen bangsa lainnya.

Baca juga:  Tumbuhkan Nasionalisme Anak Disabilitas, Satgas Yonif 755 Gelar Upacara di SLB Mimika

Dihadapkan pada kondisi bangsa Indonesia yang rentan terhadap terjadinya bencana, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan faktor non-alam lainnya, jelas memerlukan suatu penanganan yang optimal dan terintegrasi di antara seluruh komponen yang terkait didalamnya, terlebih khusus dalam kegiatan pencarian dan penyelematan korban yang terkena dampak bencana. Operasi pencarian dan penyelematan/SAR pada dasarnya harus dilakukan oleh personal maupun tim yang memiliki keterampilan dan teknik khusus untuk tidak membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya sehingga diharapkan kehadiran tim tersebut dapat mengurangi resiko jatuhnya korban lebih banyak.

Khusus pelaksanaan operasi pencarian dan penyelamatan/SAR pada beberapa kasus bencana yang pernah terjadi di Indonesia, tim yang bertugas di lapangan masih terkendala dengan kondisi sarana prasarana, alat peralatan dan perlengkapan penanganan yang belum sesuai dengan bentuk bencana yang dihadapi sehingga belum optimalnya personel SAR dalam memberikan bantuan dan pelayanan terhadap korban bencana di lapangan. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi kita semua dan terlebih khusus bagi pemerintah melalui kebijakannya dalam rangka untuk lebih meningkatkan kualitas penanganan bencana dengan berkaca pada negara-negara lain yang lebih baik dalam sistem penanganan bencananya.

Baca juga:  Tak Pernah Surut, TNI AD Perangi Narkoba !!!

Perhatian serius dari pemerintah dihadapkan masih terbatasnya sarana prasarana, alat peralatan dan perlengkapan penanggulangan/penanganan bencana yang memadai sangat diharapkan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan operasi SAR di lapangan. Tingginya angka dan bentuk bencana yang terjadi menjadi kaharusan dan kewajiban pemerintah dalam menyiapkan sedini mungkin dan melengkapi berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan suatu bencana sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya.

Disamping sarana prasarana, alat peralatan dan perlengkapan yang memadai, sumber daya manusia tentu menjadi faktor yang tidak kalah penting yang juga perlu mendapatkan perhatian dan ditingkatkan kemampuannya sehingga dalam setiap operasi penanggulangan/penanganan bencana dapat memberikan hasil yang optimal dan dapat mengurangi resiko jatuhnya korban lebih banyak ditengah kepanikan yang terjadi akibat dari dampak bencana yang ditimbulkan. Kualitas SDM tersebut dapat dimaksimalkan melalui pembinaan dan pelatihan-pelatihan terprogram yang diselenggarakan secara terus menerus serta berkesinambungan yang dalam penjabaran materinya disesuaikan dengan berbagai kemungkinan kondisi bencana yang akan dihadapi di lapangan.

Beberapa pelatihan yang perlu dikembangkan tersebut merupakan bentuk latihan yang pada dasarnya telah dilaksanakan oleh negara-negara lain dan sudah menjadi standar dalam penanganan suatu bencana. Beberapa materi tersebut antara lain adalah pelatihan tentang Collapsed Strucure SAR dimana pada kegiatan pelatihan ini dimulai dari proses pencarian/searching sampai dengan pembuatan akses kepada sebuah reruntuhan bangunan guna menyelematkan dan mengeluarkan korban dari bangunan tersebut. Selanjutnya perlu adanya pelatihan simulasi penyelamatan korban yang terdampak bencana khususnya yang rawan terhadap ancaman bahan radiologi, biologis maupun kimia. Dan salah satu pelatihan yang paling penting adalah kemampuan personel SAR dalam memberikan bantuan medik darurat sebagai pertolongan pertama kepada korban yang terdampak bencana yang sangat membutuhkan sebelum ditangani langsung oleh petugas medis yang lebih berkompeten. Bantuan ini juga dibutuhkan pada saat pelaksanaan proses evakuasi dan mobilisasi korban bencana.

Baca juga:  Sertijab Danrem 044/Gapo

Dari seluruh pembahasan diatas, dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa operasi pencarian dan penyelematan/SAR terhadap korban yang terdampak bencana hanya akan bisa terselenggara dan berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tepat sasaran apabila didukung dengan kemampuan sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya yang dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan secara terus menerus yang berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan/pengembangan, koordinasi, pengerahan, penggunaan dan pengendalian agar tercapai tingkat kemampuan dan kesiapan operasional yang dipersyaratkan. Dan dalam pelaksanaan operasinya didukung dengan sarana prasarana, alat peralatan dan perlengkapan yang memadai yang disesuaikan dengan bentuk dan spesifikasi bencana yang akan dihadapi.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel