Skip to main content
Kostrad

Tangis Haru Masyarakat Eban, Lepas Kepergian Yonif Mekanis 741 Kembali ke Homebase

Dibaca: 24 Oleh 11 Sep 2019Tidak ada komentar
Tangis Haru Masyarakat Eban, Lepas Kepergian Yonif Mekanis 741 Kembali ke Homebase
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA,tniad.mil.id,- Tangis haru masyarakat Eban mengiringi kepergian Satgas Yonif Mekanis 741/GN, yang sejak pagi berkumpul di Makosatgas untuk mengiringi para prajurit hingga naik kendaraan dan meninggalkan Desa Eban.

 

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra, S.Sos.,M.M.,M.I.Pol.,dalam rilis tertulisnya, di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (11/09/2019).

 

Dikatakan Dansatgas, pada Jumat (6/9/2019) lalu, Danrem 161/WS, Brigjen TNI Syaiful Rahman secara resmi menerima Satgas Pamtas Yonif 132/BS, dan keesokan harinya dilanjutkan acara penerimaan di Mako Satgas Yonif 741/GN.

 

‘’Sebagai bentuk penghargaan, sekaligus penerimaan Satgas baru, kita lakukan tradisi, dimana diawali laporan Regu Jaga kepada Dansatgas Pamtas Yonif 132/BS, dilanjutkan bersalaman dengan seluruh perwira satuan,’’ ujarnya.

 

“Dengan telah tibanya satuan yang baru, maka secara resmi tugas dan tanggung jawab untuk menjaga perbatasan, telah beralih Kodal kepada satuan pengganti Yonif 132/BS,’’ terangnya.

 

Dirinya mengatakan, hari ini tibalah waktunya bagi kami semua untuk kembali ke home base, meninggalkan keluarga baru kami disini.

Baca juga:  Satgas Pamtas Yonif R 200/BN Terima Penyerahan Senjata Rakitan Dari Warga

 

“Mereka semualah yang selama ini membantu dalam menjalankan tugas kami. Mereka sudah kami anggap seperti keluarga sendiri di sini, dengan ramah selalu menyambut dan saling bertegur sapa,’’ ungkapnya.

 

“Sekarang saya mewakili jajaran hanya dapat mengatakan sayonara dan sampai jumpa jumpa lagi di lain kesempatan,’’ tuturnya.

 

Lanjut Hendra, sejak pagi, para warga dari anak-anak sampai dengan orang tua mereka menunggu untuk mengantarkan kami kembali, dan tidak sedikt pula yang menangis melepas kepergian para prajurit.

 

“Sebenarnya bukan tangis ini yang kami harapkan, tetapi mungkin inilah bentuk rasa ikatan yang telah terjalin selama ini, sebagai suatu keluarga besar dalam suka dan duka,’’ ucapnya.

 

“Semoga apa yang kami perbuat untuk warga di perbatasan ini, dapat dikenang dan dirasakan manfaatnya, dan kita berharap dengan datangnya satuan penugasan yang baru (Yonif 132/BS) dapat lebih membawa perubahan untuk memajukan wilayah perbatasan ini,’’ pungkasnya. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel