Skip to main content
Kostrad

Dukung Ketahanan Pangan di Wiltas RI-Malaysia, Satgas Yonif R 303 Bantu Percepat Tanam Padi Warga

Dibaca: 7 Oleh 04 Okt 2019Tidak ada komentar
Dukung Ketahanan Pangan di Wiltas RI-Malaysia, Satgas Yonif R 303 Bantu Percepat Tanam Padi Warga
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA, tniad.mil.id – Sebagai bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad yang bertugas menjaga perbatasan Indonesi-Malaysia di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara membantu masyarakat menanam padi.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 303/SSM Kostrad Letkol Inf Taufik Ismail S.Sos.,M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, Kamis (3/10/2019)

Dikatakannya, kegiatan ini dilakukan oleh personel Satgas yang bertugas di Pos Apauping bersama kelompok tani yang berada di Desa Apauping Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau.

“Ini bentuk sinergitas TNI dengan masyarakat, kita hanya membantu karena curah hujan yang tinggi, melihat masyarakat menanam padi kami ikut membantu dan juga membantu ketahanan pangan di wilayah perbatsan,” katanya.

Terpisah, Komandan SSK I Lettu Inf Suhendra mengatakan, personelnya tergerak untuk turut membantu mananam padi bersama dengan kelompok tani setempat mengingat telah terjalinnya kedekatan dengan warga Desa Apauping KabupatenMalinau ini.

“Kami sering diundang untuk makan bersama warga, alangkah senangnya jika kami juga dapat membantu warga di sini menanam padi, karena kami memahami bahwa warga di sini sering mengadakan acara yang juga melibatkan personel Satgas, “ tuturnya.

Baca juga:  Video Call Kasad dan Ketum Persit KCK dengan Dansatgas Yonif MR 413/Bremoro Papua⁣⁣

Sementara itu, Ketua Adat Desa Apauping Aran Lenggang mengapresiasi kegiatan yang dilakukan personel Satgas Yonif 303 yang membantu masyarakat menanam padi bersama. Kegiatan sepeti ini diharapkan semakin mendekatakan TNI dengan masyarakat.

“Kami berharap kegiatan seperti ini tetap berlanjut dengan melibatkan lebih banyak pihak seperti pemerintah setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. Kita bisa bekerja bersama membuat lahan percontohan, Ini namanya Tentara Masuk Sawah alias TMS atau Tentara Masuk Lumpur alias TML,” ucapnya berkelakar.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel