Skip to main content
Kostrad

Satgas Yonif 713 Amankan Ranjau Anti Tank Aktif di Perbatasan RI-PNG

Dibaca: 20 Oleh 23 Okt 2019Tidak ada komentar
Satgas Yonif 713 Amankan Ranjau Anti Tank Aktif di Perbatasan RI-PNG
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA.tniad.mil.id,- Berdasarkan laporan warga, Satgas Pamtas Yonif 713/ST mengamankan Ranjau Anti Tank peninggalan Perang Dunia (PD) II yang masih aktif di Kampung Mosso Muara Tami, Jayapura.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 713/ST, Letkol Inf Dony Gredinand,S.H.,M.Tr (Han).,M.I.Pol.,di Skouw, Jayapura, Rabu (23/10/2019).

Dansatgas mengatakan penemuan bermula dari adanya laporan warga, saat tim patroli pimpinan Danpos Letda Inf Megantara Prawira menyisir wilayah sekitar Kampung Mosso.

“Saat diperjalanan, tiba-tiba tim patroli didatangi seorang warga Kampung Mosso yang curiga terhadap benda yang ditemukannya yang mengandung bahan peledak,” ujarnya.

“Seketika itu juga, tim patroli yang terdiri dari satu regu (10) orang, menuju lokasi yang dimaksud untuk melakukan pemeriksaan,” terangnya.

Sesampainya dilokasi, lanjutnya, Letda Inf Megantara memerintahkan satu anggota Praka Asrul untuk mengecek barang tersebut, sementara yang lain melaksanakan pengamanan sekitar lokasi.

“Setelah diperiksa ternyata barang tersebut adalah bahan peledak jenis ranjau darat AT yang masih Aktif, dan saat memeriksa sekitar daerah tersebut, tim menemukan serpihan alat perlengkapan Militer jenis Helm Baja dalam kondisi rusak,” jelasnya.

Baca juga:  Satgas Yonif Raider Khusus 732/Banau Beri Layanan Kesehatan Gratis dan Sosialisasikan Prokes

Gredinand menambahkan, dari keterangan warga terungkap barang sejenis sering ditemukan masyarakat saat membuka lahan untuk berkebun.

“Selanjutnya barang tersebut dibawa ke Pos Muara Tami, selanjutnya diserahkan ke Pos Kotis Satgas untuk dilaporkan ke Komando Atas ,” tuturnya.

Menurutnya, kemungkinan besar temuan itu adalah peninggalan Hindia Belanda, sehingga diharapkan bila ada masyarakat menemukannya segera melaporkannya ke aparat keamanan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, katanya.

“Masyarakat diminta berhati-hati saat membuka lahan atau kebun baru mengingat tidak tertutup kemungkinan ranjau darat peninggalan PD II masih ada dan aktif,” tandasnya. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel