JAKARTA, tniad.mil.id – Menjelang pertama kalinya mengikuti Latihan Gabungan (Latgab) TNI, Kodam XVIII/Kasuari berupaya tampil maksimal. Untuk itu Komando Tugas Pendaratan Gabungan (Kogasratgab) Kodam XVIII/Kasuari jauh-jauh hari sudah menggelar seluruh personel beserta perlengkapan yang akan digunakan, melalui Apel Gelar Kesiapan Latgab TNI TA. 2023, di Lapangan Makodam Kasuari, Manokwari, Papua Barat, Jumat (16/6/2023).
Dalam arahannya, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., menyampaikan bahwa pengecekan sangat penting guna memastikan sejauh mana kesiapan seluruh satuan yang terlibat dalam Latgab ini. Pemeriksaan tingkat Kodam meliputi pengecekan personel, perlengkapan perorangan, perlengkapan satuan dan alutsista yang akan digunakan.
“Pengecekan, baik dalam aspek fisik maupun non fisik, hingga dinyatakan benar-benar siap mendukung pelaksanaan Latgab yang akan digelar Juli nanti di wilayah Kodam XVIII/Kasuari. Jika masih ditemukan kekurangan dalam pemeriksaan tingkat Kodam hari ini, saya harap pada pemeriksaan tingkat lanjutan yang dilakukan Mabesad atau Mabes TNI, kekurangan tersebut tidak ditemukan lagi,” tegasnya.
Mengakhiri arahannya, Pangdam menyampaikan beberapa penekanan yang perlu dipedomani para prajurit yang terlibat Latgab TNI. Diantaranya untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk menyempurnakan kesiapan, baik perorangan maupun satuan.
“Tingkatkan kepekaan dan kepedulian unsur pimpinan di semua strata jabatan, sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Jaga kondisi moril prajurit, sehingga tidak akan terjadi pelanggaran yang dapat membuat citra buruk satuan dan menghambat kesiapan Latgab. Tekankan terus terkait pengamanan personel, materil, berita, dokumen dan kegiatan, serta lakukan koordinasi sebaik-baiknya dengan instansi terkait guna kelancaran pelaksanaan latihan,” pesan Pangdam seraya meminta kegiatan Latgab TNI TA. 2023 ini segera disosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berdomisili di sekitar lokasi Latgab.
Perlu diketahui bahwa, tujuan Latgab ini selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan, juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna dan berhasil. Dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi, yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. (Dispenad)