
MALANG- Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Lodewijk F.Paulus merasa bangga terhadap para wisudawan Bintara Ahli Madya, Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjiantek)/Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (STTAD), Kamis (18/9), Seusai mewisuda 40 siswa, Komandan Kodiklat menyempatkan melihat hasil karya siswa yang dididik selama tiga tahun di Lemjiantek/STTAD.
Dalam sambutannya Komandan Kodiklat mengucapkan selamat kepada wisudawan/Diploma 3 Angkatan XX yang telah berhasil menempuh pendidikan dengan baik dan tepat waktu. Dimana Jurusan Teknik Telekomunikasi Militer, 13 orang lulus dengan Predikat memuaskan dan 7 orang lulus dengan predikat baik serta Jurusan teknik Otomotif Ranpur, 19 orang lulus dengan Predikat memuaskan, 1 orang dengan Predikat baik. Program pendidikan yang ditempuh memberikan nilai lebih bagi peningkatan kualitas Serdik dengan dilakukan Program Alih Jenjang D-3 menjadi S-1 yang bekerja sama dengan Universitas Malang. Komandan Kodiklat berharap prestasi yang telah dicapai dapat dijadikan bekal dalam mengemban di satuan masing-masing.
Dengan selesainya pendidikan ini, maka TNI Angkatan Darat mendapat tambahan Teknisi Tingkat Madya pada bidang Telekomunikasi Militer dan Otomotif Kendaraan Tempur yang mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi terapan bagi kepentingan pembinaan alat peralatan dan sistem senjata TNI Angkatan Darat,’’ kata Dankodiklat dalam sambutannya.
Kemajuan Alutsista sangat berpengaruh terhadap pertahanan negara bahkan bisa berpengaruh terhadap kedudukan negara dalam diplomasi politik Internasional. Terkait dengan hal tersebut, TNI AD telah memodernisasi Alutsistanya dengan menambah dan memperbaharui kendaraan tempurnya dengan Main Battle Tank Leopard buatan Jerman, memperkuat satuan Arhanud dengan Roket MLRS Astros II buatan Brazil, Mistral buatan Perancis dan Starstreak buatan Inggris serta untuk melengkapi satuan Infanteri dengan Tank Marder buatan Jerman.
Selanjutnya untuk produk dalam negeri, TNI AD bekerjasama dengan PT Pindad telah memodernisasi Alutsista Ranpur dan Rantis berupa Panser Tarantula, Anoa dan Komodo. Sedangkan Alutsista baru yang akan diterima TNI AD berupa 28 unit Helikopter dan 8 unit Helikopter Apache tipe AH-64E.
Menurut Komandan Kodiklat hal ini sekaligus TNI Angkatan Darat juga tidak mau ketinggalan terhadap perkembangan teknologi. Termasuk teknologi persenjataan, teknologi komunikasi, karena dengan mengusai teknologi tersebut TNI Angkatan Darat selalu siap menghadapi perubahan dan kemajuan zaman.
Diakhir amanatnya Komandan Kodiklat menyatakan melalui Program Diploma III ini, para wisudawan dituntut mampu melaksanakan tugas sebagai teknisi dan peneliti ahli madya serta sebagai pendidik dasar-dasar teknologi alutsista, sekaligus dapat menangani alat peralatan dan sistem senjata TNI Angkatan Darat. Baik pemeliharaan maupun perbaikan serta mampu merekayasa alat peralatan dan sistem senjata yang masa pakainya sudah lama.